Komitmen AZEC Wujud Keseriusan Presidensi Indonesia di G20
Sehari sebelum KTT G20 di Bali resmi dibuka, Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida melakukan pengumuman bersama komitmen Indonesia-Jepang. Ini untuk mewujudkan Asia Zero Emissions Community (AZEC). Indonesia resmi menjadi Co-Initiator AZEC bersama Jepang.
Duta Besar RI untuk Jepang, Heri Akhmadi menyampaikan bahwa pembahasan pembentukan AZEC telah melalui proses yang cukup panjang. Sejak Maret 2022, KBRI Tokyo bersama dengan Kementerian terkait di Jepang telah memfasilitasi negosiasi konsep AZEC yang dapat diterima oleh kedua negara.
“Pembentukan AZEC merupakan bukti keseriusan kedua negara dalam pencapaian net zero emission. Sebelumnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI dan Menteri Energi, Perdagangan dan Industri Jepang (Ministry of Economy, Trade and Industry-METI) telah menandatangani Manajemen Perubahan (Management of Change-MoC) on the Realization of Energy Transition, pada 10 Januari 2022," tegasnya.
"Ke depannya, dengan komitmen pendanaan dari Jepang serta MoU kerja sama antara NEXI, JBIC dan PLN, kemitraan Indonesia dan Jepang memasuki babak baru. Hal ini penting, utamanya menjelang peringatan 65 tahun Indonesia-Jepang pada 2023 mendatang,” sambung Dubes Heri.
Lebih lanjut, menurut Dubes Heri, AZEC merupakan salah satu wujud keseriusan Presidensi Indonesia di G20 dalam mendukung transisi energi untuk bersama-sama memastikan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan, recover together and recover stronger.
Jepang menyatakan siap mendukung Indonesia dalam proses transisi energi dengan mengerahkan sumber daya dan pendanaan dari lembaga publik Jepang. Saat ini telah diidentifikasikan sejumlah proyek potensial di Indonesia untuk didukung oleh AZEC, antara lain: Ammonia/Biomass co-firing/mono-firing, nuklir, LNG, geothermal, produksi ammonia dan penjajakan perumusan proyek REDD plus JCM.
Nippon Export and Investment Insurance (NEXI) direncanakan akan menandatangani kesepakatan kerja sama untuk mendukung skema pembiayaan hingga USD 500 juta dengan PLN dalam rangka implementasi kebijakan transisi energi PLN dari pembangkit listrik batu bara ke pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan.
Selain itu, Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dan PLN juga telah menandatangani MoU promosi transisi energi berkelanjutan dan konsultasi bersama untuk investasi transisi energi antara PLN dan perusahaan Jepang. Hal ini tentunya akan semakin memperkuat kemitraan Indonesia-Jepang di bidang energi terbarukan dan teknologi pengurangan emisi karbon.
Advertisement