Komisioner KPAI: Panti Asuhan Muhammadiyah Buka Akses Pendidikan
Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Rita Pranawati mengatakan, selama ini, panti asuhan dipandang remeh sebagai tempat pengasuhan bagi anak-anak terlantar. Padahal, panti asuhan di banyak tempat juga menjadi tempat bagi yang membantu akses pendidikan anak rantau.
“Di Sulawesi Selatan jarak antara rumah ke ibukota kecamatan harus ditempuh dua hari. Ini tak mungkin anak-anak mendapatkan akses pendidikan jika anak-anak tetap dalam pengasuhan keluarga. Oleh karena itu panti asuhan menjadi alternatif pengasuhan yang justru memberikan akses terhadap pendidikan,” kata Rita, dalam keterangan Selasa, 5 Januari 2020.
Ia menyambut baik inisiatif didirikannya Ikatan Alumni Panti Asuhan Muhammadiyah (IKA Paymuh) di Sumenep, yang di resmikan belum lama ini.
“Sudah saatnya kita menampilkan profil sukses anak-anak panti. Mereka berangkat dari keterbatasan tapi sukses dalam karir dan kehidupan,” ujar Rita.
Kehadiran IKA Paymuh diharapkan Rita mampu menjadi wadah yang membina anak panti menuju jenjang kesuksesan sebagaimana para alumninya seperti Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto.
“Kehadiran IKA Paymuh bisa dijadikan model pengasuhan yang sukses di panti asuhan. Bagaimana sebenarnya model pengasuhan baik agar sukses seperti cak Nanto. Melalui Ikatan alumni ini mari kita tolong anak-anak yang memiliki keinginan besar untuk belajar mencapai cita-citanya,” imbuh Rita.
Mengambil tema “Spirit Anak Panti Membangun Negeri” launching IKA Paymuh diikuti secara daring oleh anak-anak panti asuhan Muhammadiyah Sumenep, para alumni, dan pengurus panti asuhan Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Indonesia dari Bangka Belitung, Bandung, Prabumulih Sumatera Selatan, Bantul, Jakarta, Batu, Mamuju Sulawesi Barat, Surabaya, Malang, Bali, dan Sidoarjo.