Komisi V DPR Minta Segera Investigasi Tabrakan KA di Bandung
Ketua Komisi V DPR, Lasarus meminta segera dilakukan investigasi atas insiden tabrakan kereta api Turangga dengan KA lokal Bandung Raya. Kecelakaan terjadi di jalur petak Stasiun Cicalengka-Haurpugur, Kabupaten Bandung, Jumat, 5 Januari 2024.
Tabrakan kereta api tersebut diduga akibat kelalaian pengatur lintasan. Mengingat, jalur lintasan kereta api itu satu jalur lintasan.
“Ini lintasan single track, berarti ada kuat dugaan kelalaian pengatur lintasan. Perlu dilakukan investigasi segera, kuat dugaan human error,” kata Lasarus, kepada wartawan, Jakarta, Sabtu, 6 Januari 2024.
Karena itu lasarus meminta, agar dilakukan evaluasi terhadap personel Direktorat Jendral Kereta Api. “Terutama evaluasi teknis pengaturan lintasan, kemudian evaluasi personel di lingkungan Direktorat Jendral Kereta Api,” ujar Lasarus.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo menyampaikan, bahwa dalam kecelakaan kereta api ini empat orang dilaporkan meninggal dunia dan 28 lainnya menderita luka ringan dan sedang.
Korban meninggal dunia di antaranya masinis KA KRD Lokal Padalarang Cicalengka bernama Julian Dwi Setiono. Kemudian Asisten Masinis KA KRD Lokal Padalarang - Cicalengka bernama Ponisan dan Pramugara KA Turangga bernama Andrian (22).
Adapun untuk penyebab tabrakan kereta yang melibatkan KA Turangga dengan KA Lokal Bandung Raya di Lintasan Petak Cicalengka - Haurpugur, Kabupaten Bandung masih dalam penyelidikan petugas.
KNKT Kumpulkan Data
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono secara terpisah mengatakan, proses investigasi baru akan dilakukan hari ini, 6 Januari 2024 dengan melakukan wawancara kepada petugas-petugas yang terkait dalam peristiwa ini.
”Hari ini akan melakukan wawancara dengan petugas-petugas terkait, karena kemarin kita fokus kepada masalah penanganan korban dulu,” ujar Soerjanto kepada wartawan di kantor UPT Resor Jalan Rel 2 Cicalengka Bandung, Sabtu 6 Januari 2024.
Soerjanto menjelaskan, investigasi yang dilakukan hari ini dimulai dengan interview kepada para petugasnya dan mengambil semua data yang ada di Stasiun Cicalengka maupun Stasiun Haurpugur. Investigasi ini dilakukan hingga hari Senin 8 Januari 2024.
”Iya, pertama kita lagi mau mewawancara, apa yang mereka rasakan dan alami, nanti kita akan cocokkan dengan data loger yang kita baca di Stasiun Haurpugur maupun di Cicalengka. Maka akan kita periksa di kedua keterangan itu, kita cari penyebab pastinya,” katanya.
Selain itu, para petugas pelayanan juga akan diwawancarai terkait bagaimana translate-an setelah diunduh dari data loger. ”Itu akan kami minta juga seperti apa pembacaannya, seputar proses aja. Jadi masih collecting, masih mengumpulkan semua data-data,” jelasnya.
Soerjanto menyebut dalam investigasi kali ini, dirinya belum bisa menyimpulkan berapa lama waktu dalam mengungkap tragedi ini. Selain mewawancarai petugas, pihaknya juga akan menggali informasi seperti penerbangan dengan mencari dari data black boxnya.
Sementara itu, gerbong KA Turangga dan Commuterline sudah berhasil dievakuasi. Dan rel Cicalengka sudah bisa dilalui dengan kecepatan 20 Km per jam.