Komisi Film Daerah Dorongan Bekraf untuk Perfilman Daerah
Komisi Film Faerah (KFD) merupakan salah satu stand yang ada di Festival Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf), yang diselenggarakan di Grand City and Convex 15-17 November 2018.
KFD sendiri adalah program yang didorong oleh Bekraf untuk mengawal terbentuknya suatu lembaga film di suatu daerah. Yang dibentuk oleh pemerintah daerah dan komunitas film daerah tersebut, dimana program ini baru dimulai pada tahun 2017.
"Lembaga yang didorong oleh Bekraf untuk setiap daerah, agar Pemda dan komunitas film membuat suatu lembaga untuk perfilman daerahnya," ujar Dyah Nita Fitriani, Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah Bekraf.
KFD sendiri memiliki tujuan dengan adanya lembaga film di setiap daerah, nantinya setiap orang yang memiliki ide untuk membuat film didaerah bisa terfasilitasi. "Kalau mau buat film di daerah ya kelembaga ini aja, tujuan kami seperti itu," lanjut Dyah.
Dalam membentukan lembaga film daerah ini, menurut Dyah, ada 2 pementaan yang dilakukan di setiap daerah sebelum memutuskan membuatnya.
Pertama survei mengenai potensi daerah tersebut untuk perfilman, seperti mengenai tempat yang bisa di buat syuting sampai tenaga yang dibutuhkan. Contohnya saat syuting di Bandung adakah tenaga untuk membantu.
Kedua survei perijinan, bagaimana prosedur perijinan di daerah tersebut. Dan setelah semuanya jelas baru KFD dapat memetakan apa yang nantinya bisa diberikan dan dikelola untuk pembuat film atau investor yang ingin membuat film di daerah tersebut.
Dyah juga mengatakan bahwa film mempunyai andil besar dalam pembagunan daerah khusunya di bidang pariwisata. "Contohnya saat film Kulari ke Pantai yang salah satu adegannya di ambil di pantai Banyuwangi, pantainya menjadi di kenal dan banyak di kunjungi sekarang." ucap perempuan berkacamata ini.
Program ini sudah menjangkau 15 kota di indonesia, dimana 5 kota di antarannya yaitu Bandung, Siak, Bojonegoro, Yogyakarta dan Banyuwangi sudah terbentuk lembaganya di 2017. Sedangkan 10 daerah seperti Banda Aceh, Wakatobi dan Singkawang masih dilakukan survei pemetaanya.
Tak hanya memfasilitasi pembuatan lembaga film di suatu daerah, guna membangun industri fil daerah, KFD juga memiliki buku panduan tentang film yang membantu sineas daerah untuk belajar tentang film dana bagaimana membuatnya.
"Buku ini gunanya, kalau teman-teman film daerah binggung mengenai genre film dan proses produksinya," kata Dyah.
Seperti sloganya 'Syuting Lancar, Daerah Tenar', KFD ingin setiap orang bisa melihat potensi daerahnya lewat film khususnya pariwisata. (pts)
Advertisement