Komisi E DPRD Jatim Soroti Minimnya Ponkesdes di Kediri
Untuk kedua kalinya Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur Bidang Kesejahteraan Rakyat kembali menggelar kegiatan Focus Group Discussion di salah satu hotel di Kota Kediri, Selasa, 26 Oktober 2021 malam.
Tema yang diangkat kali ini sangat menarik tentang optimalisasi peran perawat Ponkesdes untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Jawa Timur.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, 25-26 Oktober 2021 ini dibuka oleh Ketua Komisi E Bidang Kesejahteraan Rakyat DPRD Provinsi Jawa Timur Wara Sundari Renny Pramana. Dalam sambutannya, bibi dari Bupati Kediri Hanindhoto Himawan Pramana ini menjelaskan, jika tema yang dipilihnya tersebut sebelumnya merupakan usulan dari staf Komisi DPRD.
Usulan ini kemudian dia respon lantaran menarik untuk dibahas. Apalagi momentumnya dirasa pas dengan kondisi yang terjadi sekarang di masa pandemi Covid-19. Di mana peran tenaga kesehatan masih menjadi garda terdepan dalam penanggulan Covid-19.
"Ketika staf komisi menyampaikan usulan, saya langsung yes. Karena tenaga kesehatan ini berada di garda terdepan ketika di seluruh dunia sedang menghadapi gelombang ke-2 varian baru saat itu. Kita tidak bisa prediksi kapan berakhirnya pandemi Covid-19. Di seluruh rumah sakit di Indonesia, tidak hanya di Jawa Timur di mana tempat parkir dijadikan untuk merawat pasien," terangnya.
Lebih lanjut ibu dua anak yang akrab disapa Renny ini berharap Pemerintah Provinsi Jawa Timur bisa bersinergi dengan pemerintah kota maupun kabupaten untuk meningkatkan keberadaan Ponkesdes (Pondok Kesehatan Desa) di seluruh wilayah.
"Syukur jika sesuai dengan keinginan pemerintah pusat, satu desa satu perawat," harapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Renny Pramana sempat menyebut wilayah Kabupaten Kediri yang terdiri dari 343 desa, 26 wilayah kecamatan belum ada Ponkedes.
"Monggo Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri segera dikomunikasikan dengan Mas Bupati," sarannya kepada Dinkes Kabupaten Kediri. Dengan jumlah cakupan wilayah yang cukup luas, semestinya Kabupaten Kediri memiliki 10 Ponkesdes.
Tidak hanya Kabupaten Kediri, Renny juga menyarankan kepada Pemerintah Kota Kediri untuk menambah jumlah Ponkesdes yang saat ini baru ada satu.
"Ya kalau bisa jangan satu saja, jika bisa di tiap kecamatan dulu aja. Mumpung ada proses pembahasan anggaran di Kota Kediri. Bisa menyampaikan usulan tersebut kepada Dinas Kesehatan. Saya pun nanti bisa menyampaikan agar bisa nyambung ke Dinkes. Tapi prioritas Dinkes kabupaten, kita komunikasikan ke Mas Bup (Hanindhito Pramana). Minimal bisa segera terbentuk," ujarnya.
Renny Pramana menganggap keberadaan Ponkesdes sangatlah penting perannya di berbagai daerah, dalam hal memberikan pelayanan peningkatan derajat kesehatan kepada masyarakat Jawa Timur.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur sendiri telah membantu mengalokasikan anggaran bagi keberadaan 3.213 perawat Ponkendes melalui dana APBD 2021.
Keberadaan Ponkesdes di Jawa Timur tersebar di 964 puskesmas yang ada di 8.501 kelurahan atau desa dan 664 kecamatan, serta 27 kabupaten atau kota. Tenaga kesehatan termasuk perawat masih ditempatkan di daerah perkotaan di Jawa Timur sedangkan di daerah terpencil atau kepulauan masih minim.
Kegiatan Focus Group Discussion dihadiri Dinas Kesehatan Bakorwil 2, Ketua PPNI kabupaten/kota se Bakorwil 2 dari wilayah Bojonegoro, Mojokerto, Kediri dan Lamongan. perwakilan perawat Poskendes se Barkorwil 2.