Usai Viral Dipakai Dangdutan, DPRD Imbau Bantu Masjid UIN Jember
Setelah viral dijadikan tempat berjoget dan dangdutan, Komisi D DPRD Jember mendatangi pembangunan masjid UIN KHAS Jember yang baru. Usai sidak itu, Komisi D justru mengajak warga bergotong royong membantu penyelesaian bangunan masjid tersebut.
Ketua Komisi D DPRD Jember Muhammad Hafidi mengatakan, berdasarkan informasi yang diterima dari pihak UIN KHAS Jember, bangunan yang dijadikan tempat berjoget dan dangdutan belum bisa disebut masjid.
“Itu belum disebut masjid, namun bangunan itu memang belum difungsikan sebagai masjid. Menggantikan masjid utama UIN KHAS Jember yang saat ini sudah tidak sanggup menampung ribuan jamaah dari kalangan mahasiswa,” kata Hafidi.
Hafidi menyayangkan, kampus keagamaan yang menggunakan nama KH Achmad Siddiq, viral karena persoalan yang kurang pantas. Karena bagaimanapun, nama almarhum KH Achmad Siddiq harus dijaga secara lahir dan batin.
“Kalau niat mencari keburukan, saya kira gampang. Tapi bagaimana kita mengemas keburukan itu, agar tidak memviralkan,” tambah Hafidi.
Karena itu, Hafidi tidak ingin mengomentari aksi joget dan dangdutan yang videonya viral beberapa waktu lalu.
Hafidi justru mengajak masyarakat untuk bersama-sama membantu menyelesaikan pembangunan masjid itu, yang hingga saat ini masih mencapai 60 persen.
“Jangan hanya memviralkan saja lewat medsos, ayo kita gotong royong bantu pembangunan masjid ini. Karena ini aset yang juga untuk kader-kader penerus kita,” lanjut Hafidi.
Hafidi yakin, pada saat bangunan masjid itu selesai dibangun 100 persen tidak akan ada lagi aksi tidak baik, seperti joget dan dangdutan.
Pada kesempatan itu, Komisi D DPRD Jember memberikan bantuan dana untuk pembangunan masjid UIN KHAS Jember yang baru itu. “Ini dari Komisi D, semoga dapat membantu, minimal bisa dibuat untuk membeli paku untuk pembangunan masjid ini,” pungkas Hafidi.
Advertisement