Komisi C DPRD Surabaya Beri Solusi Kekosongan Rute Bus Listrik
Baru 12 hari beroperasi, Bus Listrik Trans Surabaya berhenti beroperasi di tahun baru, Minggu 1 Januari 2023 lalu. Hal ini disebabkan karena belum adanya pembaruan kontrak antara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Damri, selaku operator bus.
Permasalahan ini pun ikut disoroti oleh Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Aning Rahmawati. Menurutnya, hal tersebut terjadi karena pemerintah pusat tidak siap dalam menjalankan regulasi bus listrik.
"Ini ada beberapa hal yang terlihat kurang siap. Pertama, saya jumpai sendiri bus listrik macet. Itu berkaitan dengan stasiun listriknya yang belum siap, ini terkait sarana dan prasarana. Sekarang malah dihentikan," ujar Aning, Jumat, 6 Januari 2022.
Selain belum ada pembaruan kontrak, bus listrik diberhentikan juga karena belum adanya kesepakatan tarif antara pemerintah pusat dan pemenang tender, dalam hal ini Damri.
"Konsep Buy The Servise (BTS) itu milik pemerintah pusat yang membeli layanan pada operator. Dengan kesepakatan ini harusnya gratis untuk masyarakat Surabaya. Nah, di sini belum ada kesepakatan tarif yang didapatkan oleh pihak ketiga. Secara otomatis harusnya tidak di launching terlebih dahulu," terangnya.
Menurut Aning, launching dilakukan merupakan kesalahan fatal, karena mengakibatkan penumpang atau masyarakat tak terlayani dengan baik.
"Rute Gunung Anyar - Kenpark yang semula ada Bus Suroboyo sudah dialihkan ke BTS. Akhirnya mengorbankan banyak penumpang, yang saya tau rata-rata di tahun 2022 sudah ada 300 hingga 500 penumpang. Nah, ini bagaimana nasib mereka?," paparnya.
Solusi yang Ditawarkan
Komisi C DPRD Surabaya menyarankan, ada beberapa solusi yang bisa dilakukan Pemkot Surabaya untuk mengisi kekosongan bus listrik. Pertama, mengembalikan rute yang kosong kepada Suroboyo Bus.
"Atau kalau memungkinkan bisa mengoperasikan feeder (kendaraan pengumpan) yang sudah siap. Tapi dalam hal ini pemkot juga harus konsisten sesuai peruntukannya," sarannya.
Lanjutnya, pengoperasian feeder juga harus menimbang kesiapan Pemkot Surabaya dari segi SDM. Ke depannya, pemerintah pusat diharapkan dapat benar-benar mempersiapkan pengoperasian bus listrik.
"Karena BTS ini program pemerintah pusat. Pemkot Surabaya hanya mendukung dari sisi infrastruktur dan sarana prasarana," tambahnya.
Seperti diketahui, Bus Listrik Trans Surabaya diresmikan pada awal bulan Desember 2022. Berhenti beroperasi di tahun baru. Menurut Pemkot Surabaya, penyebabnya belum ada perbaruan kontrak antara Kemenhub dengan Damri.
Kepala Dinas Perhubungan Surabaya, Tundjung Iswandaru menjelaskan bahwa kontrak dilakukan setiap tahun. Ketika kontrak belum diperbaharui maka bus akan berhenti beroperasi.
"Memperbarui kontrak infonya karena, kontraknya per tahun. Sekarang rute busnya dibiarkan kosong dulu karena memang sudah dilayani bus listrik," kata Tundjung, Kamis, 5 Januari 2022.
Advertisement