Kominfo Respon 1,3 Miliar Nomor HP Bocor, Netizen: Cuci Tangan
Sebanyak 1,3 miliar data nomor hand phone lengkap dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK), serta provider selulernya, bocor dan dijual bebas di internet. Kementerian Informatika dan Komunikasi serta lembaga lain menyatakan jika kebocoran berasal dari lembaganya. Netizen pun merespons sikap itu dengan menyebut jika pemerintah sedang cuci tangan.
Bantahan Pemerintah
Kominfo menyatakan jika pihaknya telah melakukan penelusuran internal. Hasilnya, mereka menyebut jika data yang bocor, bukan berasal dari lembaga mereka. "Kementerian Kominfo tidak memiliki aplikasi untuk menampung data registrasi prabayar dan pascabayar," kata Kominfo dalam keterangan tertulisnya, dibuat Kamis 1 September 2022.
Kominfo juga menyebut jika data yang disebarkan Bjorka di internet, bukan berasal dari lembaganya. Dalam keterangan tertulis itu, Kominfo menyatakan sedang melakukan penelusuran lebih jauh.
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh. Lewat pernyataan pada Jumat, 2 September 2022, ia menegaskan jika tidak ditemukan adanya akses atau traffic dan anomali lain yang mencurigakan, pada sistem data di lembaganya, dikutip dari CNN Indonesia, Sabtu 3 September 2022.
Bantahan Operator
Begitu pula respons sejumlah operator selular. Telkomsel menyatakan jika data yang dijual belikan di https://breached.to/Thread-Selling-INDONESIA-SIM-CARD-PHONE-NUMBER-REGISTRATION-1-3-BILLION, bukan berasal dari sistem yang dikelola lembaganya.
"Bukan data dari Indosat. Jadi data dari mana kita tidak bisa konfirmasi karena kalau data dari Indosat bisa dipastikan itu aman karena dikelola sendiri gitu", kata Steve Saerang, SVP-Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison (IOH).
Hal serupa juga disampaikan oleh XL Axiata.
Respons Netizen
Pernyataan yang disampaikan Kominfo pun mendapat respon dari netizen. "Masalahnya bukan bocornya dari mana, tapi itu data bisa bocor lu kerjanya ngapain aja?," cuit akun @secgron, dilihat Sabtu 3 September 2022.
Cuitannya sudah disukai lebih dari 4 ribu kali, pada Sabtu, 3 September 2022. Netizen pun banyak merespons dengan beragam sikap. "Ini sih cuci tangan namanya," cuit salah satu netizen.
"Kominfo tak memiliki aplikasi penampung data. Lah terus mereka suruh daftar, datanya ke mana?" tanya akaun lain.
"@kemkominfo, tolongin dong," imbuh netizen lain,
Diketahui, kabar data bocor dan dijual di internet merebak sejak Kamis, 1 September 2022. Sebanyak 1,3 miliar nomor handphone beserta NIK, tanggal registrasi, dan operator seluler bocor dan dijual di internet.
Website penjual memberikan sample gratis sebanyak, 2 juta nomor. Aplikasi periksadata.com menyediakan akses bagi netizen untuk mengecek apakah nomor mereka ikut bocor, dari sampel 2 juta nomor tersebut.
Mereka yg mewajibkan kita melakukan registrasi. Mereka juga yg memberikan jaminan katanya datanya akan aman. Ketika datanya bocor langsung cuci tangan, sumber bocornya bukan dari mereka katanya.
— Teguh Aprianto (@secgron) September 2, 2022
Masalahnya bukan bocor dari mana, tapi itu data bisa bocor lu kerjanya ngapain aja? pic.twitter.com/6UjYXvRvbW
Advertisement