Komika Uus Sindir Artis Berhijrah
Menjadi seorang public figure bukanlah hal yang mudah. Segala gerik-geriknya pun menjadi perhatian banyak orang. Bahkan, hingga perilakunya saat menggunkan media sosial pun menjadi soroton netizen.
Tak terkecuali dengan kejadian yang menimpa komika Uus baru-baru ini. Komika bernama lengkap Rizky Firdaus Wijaksana itu kembali membuat netizen geram karena cuitannya di Twitter.
Pasalnya cuitan itu berisikan komentar edas Uus untuk para artis yang kini berhijrah. Uus mengomentari prilaku artis yang telah berhijrah seolah menutup mata dan telinga mereka dengan kasus teroris yang belakangan ramai diperbincangkan.
Uus pun menuding para artis sama sekali tak bersuara terkait kasus terorisme ini. Menurutnya, para artis ini takut dibully lantaran ingin dipuji terus.
“Artis-artis yang udah hijrah ini. Aman. Tetep laku. Endorsan banyak. Sering posting ustad favorit. Ternyata ustadnya menanam bibit radikal. Terus diem aja. Tida menyuarakan apapun. Takut dibully. Pengennya dipuji terus,” tulis akun @uusbiasaaja.
Cuitan Uus ini pun tentu membuat geram netizen. Netizen pun beramai-ramai memberikan komentar pedas untuk komika itu.
@ariemarsbrand: "Emang siapa bang?? Ada buktinya gak... Setau gua ustad itu gak ada yg radikal, yang radikal itu bukan ustad.. Radikal bukan bagian dari islam. Islam itu kan rahmatan lil alamin.. Jadi jangan disamain terorist adalah islam.. Kalo twit twit lu kaya gini lu sama aja ngadu domba umat,"
@DJ_B0urned 21: ""Inilah yg diinginkan teroris. Teroris sesungguhnya. Mereka2 yg gunakan aksi biadab pengeboman utk sebarkan kebencian kepada muslim, kepada yg hijrah. Bangke lu @uusbiasaaja .. kgak tobat2, islamophobia elu bangsat sangat. Ustad radikal siapa .. jangan fitnah,"
@inasinam: "Serang agama? Serang orang yang pakai ajaran agama untuk jadi teroris kali. Juga serang orang yang ga ngerti2, selalu berasa agama yg diserang. Kaya masnya ini,"
Diketahui, cuitan kontroversi Uus ini bukanlah yang pertama kali. Uus kerap membuat cuitan pedas yang sengaja ia buat untuk menyindir orang-orang tertentu. (*)