Komedian Maxim Galkin Ditolak Masuk Bali, Ada Cawe-cawe Rusia
Kabar komedian asal Rusia Maxim Galkin ditolak masuk wilayah Indonesia, melalui Imigrasi Ngurah Rai, Bali, viral di media sosial. Maxim Galkin melalui akun Instagramnya, @maxgalkinru, ia menceritakan duduk perkara dirinya ditolak masuk oleh keimigrasian saat tiba di Indonesia melalui Bali.
"Paspor (saya ditolak) saat tiba di Indonesia. Di waktu bersamaan, visa kerja saya sudah diterima dua hari sebelumnya, begitu juga semua dokumen yang diperlukan," ungkap Maxim Galkin dalam terjemahan Indonesia.
Dikutip dari The Southern China Morning Post, Maxim Galkin ditolak masuk ke Indonesia usai berkunjung dari Thailand. Moskow mengecap Maxim Galkin, vokalis band Bi-2, sebagai agen asing. Galkin bersama band-nya terkenal lantang menentang Presiden Rusia Vladimir Putin.
Ia juga vokal menolak invasi Rusia ke Ukraina sejak Februari 2022 lalu. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan Galkin dan Bi-2 mendukung terorisme karena secara terang-terangan mendukung Ukraina.
Meski begitu, dalam unggahannya di Instagram, Galkin mengklaim bahwa larangan masuk ke Indonesia bukan karena dirinya masuk daftar hitam negara.
Apa Penyebab Maxim Galkin Ditolak Masuk Indonesia?
Maxim Galkin membantah rumor yang mengaitkan pelarangan ini dengan sikap pemerintah Indonesia. Menurut Galkin, pemerintah Indonesia tak mengenalnya.
"Semua spekulasi bahwa ini adalah sikap pemerintah Indonesia adalah konyol, karena mereka tidak mengenal saya. Jauh lebih mudah bagi mereka untuk memenuhi permintaan Federasi Rusia daripada memahami masalah salah satu artis yang tidak dikenal," tandasnya.
Penjelasan Kemenlu RI
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menjelaskan, Maxim Galkin ditolak masuk Indonesia karena masalah keimigrasian.
"Berdasarkan informasi dari Ditjen Imigrasi, penolakan memasuki wilayah Indonesia terhadap Maxim Galkin sepenuhnya karena alasan keimigrasian," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Lalu Muhammad Iqbal kepada wartawan, Jumat 2 Februari 2024.
Pihak imigrasi belum mengeluarkan pernyataan lengkap soal ini. Mereka masih aman melakukan pengecekan.