Komdis Gelar Sidang Pengaturan Skor Liga 3 Jatim, Ini Hasilnya
Komisi Disiplin (Komdis) Asosiasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Provinsi Jawa Timur, kembali menggelar sidang terkait dugaan match fixing atau pengaturan skor yang terjadi di Liga 3 Jatim di Kantor PSSI Jatim, Surabaya, Kamis 18 November 2021.
Dalam sidang lanjutan ini, Komdis PSSI Jatim memeriksa dua mantan pemain Gresik Putra (Gestra) Paranane FA, seorang Kit Man, dan Bendahara Gestra Paranane FA Zha Eka Wulandari. Empat orang itu diperiksa secara terpisah.
Ketua Komdis PSSI Jatim, Samiadji Makin Rahmat mengatakan, sidang kali ini Komdis masih tetap dalam rangka mengumpulkan keterangan dari para saksi.
"Tadi kami panggil dua pemain Gestra dan satu kit man, materi tadi harus kita perdalam. Termasuk kita menghadirkan Mbak Zha. Tadi kami banyak melakukan kroscek sesuai informasi yang sudah kami terima sebelumnya. Yang kita panggil tadi sudah memberikan keterangan yang mereka dengar dan alami," ungkap Makin usai sidang.
Hanya saja, Makin belum mau mengungkapkan hasil pendalaman yang sudah dilakukan. Keterangan tersebut dan bukti berupa rekaman percakapan dan foto pertemuan antara pemain dan kit man yang menawarkan uang untuk mengalah masih akan dipelajari ulang.
"Sampai saat ini kita masih belum mengambil kesimpulan. Tapi kami berusaha secepat mungkin dapat selesai tuntas (sebelum 32 besar)," kata Makin yang juga wartawan senior itu.
Saat disinggung apakah akan melibatkan Satgas Anti Mafia Bola yang dibentuk oleh Mabes Polri, Makin menegaskan, hingga saat ini komdis masih akan menyelesaikan secara internal sesuai dengan statuta yang ada. Apabila ada tindakan yang di luar kemampuan Komdis seperti mengandung unsur pidana baru akan dilimpahkan ke kepolisian.
Seperti dikabarkan sebelumnya, diduga pengaturan skor terjadi untuk pertama kalinya di Liga 3 Jawa Timur dalam dua pertandingan Grup B Liga 3 Jatim antara Gresik Putra (Gestra) Paranane FA melawan Persema Malang dan pertandingan antara NZR Sumbersari FC melawan Gestra Paranane FA.
Dalam dua pertandingan tersebut, Gestra Paranane FA yang diminta mengalah akhirnya benar kalah dengan skor 1-5 ketika melawan Persema dan kalah 0-1 atas NZR Sumbersari FC.
Bendahara Tim Gestra Paranane FA, Zha Eka Wulandari mengaku, sehari jelang pertandingan dirinya, pemain, juga official tim ditelepon dan bertemu langsung dengan oknum yang menawarkan sejumlah uang untuk mengalah pada dua pertandingan tersebut.
Dari tawaran yang ada, Zha mengaku mendapat tawaran yang berbeda. Misalnya pemain mendapat tawaran Rp20 juta, kemudian manajemen untuk mengalah di dua pertandingan dapat tawaran Rp70-100 juta.