Kolosal 4 Benua, Asian-African Carnival 2018
Perhelatan Asian-Africa Carnival 2018 tinggal menghitung hari. Berlangsung di Bandung, Jawa Barat, persisnya Sabtu (28/4). Even ini digelar secara kolosal dengan melibatkan peserta dari empat
Carnival koposal ini digelar lebih masif mulai pukul 13.00 WIB. Beragam seni dan budaya, pertunjukan musik, hingga keunggulan dari negara-negara Asia dan Afrika, akan dipamerkan. Tema yang diusung adalah 'Respect to Diversity'
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengatakan, Asian-African Carnival 2018 menjadi bentuk nyata persahabatan negara-negara peserta.
“Asian-African Carnival ini jadi representasi bagaimana hangatnya persahabatan negara-negara peserta. Semua sisi dan latar belakang budaya, akan bersatu menjadi kekuatan baru. Apa yang tersaji di sini menjadi fenomena menarik, apalagi pesertanya besar,” ungkap Menpar.
Asian-African Carnival 2018 akan diikuti sedikitnya 15 negara. Mereka menjadi duta dari empat benua. Yaitu Asia, Afrika, Eropa, juga Australia. Negara-negara yang ambil bagian diantaranya Thailand, Vietnam, India, Korea Selatan, Jepang, juga Australia. Ada juga Inggris, Italia, Belanda, Ukraina, Polandia, Azerbaijan, hingga Tunisia dan Somalia.
Selain duta mancanegara, kontestan lokal juga siap unjuk budaya. Sedikitnya ada sepuluh daerah di nusantara yang siap bergabung. Ada juga perwakilan dari 29 komunitas dan 24 kelompok pelajar.
“Tentu sangat menarik melihat budaya-budaya dari berbagai belahan dunia bersanding dengan lokal. Karnaval ini tentu akan semakin menguatkan persaudaraan antar bangsa,” terang Menpar lagi.
Asian-African Carnival yang memasuki tahun keempat ini, akan menempuh rute sepanjang 1,3 kilometer. Start dilakukan di sekitar Gedung Merdeka, Bandung. Peserta karnaval lalu masuk ke Jalan Soekarno, kemudian dilanjutkan ke Jalan Naripan. Mereka lalu kembali lagi dengan melalui kawasan Lengkong Besar.
“Beragam budaya yang ditampilkan akan menjadi hiburan yang menyenangkan. Asian-African Carnival tahun ini akan menjadi bagian dari momentum sejarah. Sebab, berbagai latar budaya berkumpul dan bersatu di sini,” tutur Deputi Bidang Pemasaran I Kementerian Pariwisata I Gde Pitana, didampingi Asisten Deputi Pemasaran I Regional II, Sumarni.
Usai menikmati parade Asian African Carnival, pengunjung akan menikmati beragam hiburan yang sudah disiapkan. Konsepnya adalah car free night. Dua panggung besar sudah disiapkan penyelenggara. Lokasinya ada di Jalan Soekarno dan Jalan Braga Pendek.
“Kegembiraan dari even ini akan berlanjut. Semua bangsa akan menyatu di situ untuk bergembira bersama,” jelas Pitana.
Kemeriahan akan berlanjut Minggu (29/4). Kegiatannya adalah sport tourism yang dikemas dalam Unity Run. Even ini akan diikuti oleh 2.500 peserta. Mereka akan bersaing menjadi yang terbaik dalam panjang lintasan 6,3 kilometer. Rute-rute yang disiapkan pun menarik.
Unity Run akan melewati rute Jalan Asia Afrika, Banceuy, lalu Cikapundung. Peserta juga melewati Jalan Braga, Viaduct, Stasiun Timur, Perintis Kemerdekaan, hingga Wastu Kencana. Ada juga rute menarik Martadinata, Merdeka, Jawa, Sumatra, hingga Tamblong.
Menurut Kepala Bidang Pemasaran Area I Kementerian Pariwisata, Wawan Gunawan, Asian-African Carnival tahun ini dikemas menarik.
“Semua event yang disajikan sagat menarik. Semua bisa belajar dari moment yang sangat menginspirasi ini. Semua sekat perbedaan melebur di sini. Disatukan oleh budaya. Kami berharap, setelah event ini selesai nilai-nilai yang diajarkan di sini tetap dipegang teguh,” kata Wawan Gunawan. (*)
Advertisement