Koleksi Benda Kuno Jadi Pajangan di Cafe Bernuansa Joglo
Suara gemericik air kolam menjadi daya tarik tersendiri ketika berkunjung ke cafe bernuansa joglo yang berada tak jauh dari Transmart Sidoarjo, tepatnya di Jalan Kavling DPR II, Desa Pagerwojo, Kecamatan Buduran, Sidoarjo.
Tak seperti cafe lain pada umumnya, di Segu.nung cafe pengunjung akan dimanjakan dengan suasana khas rumah joglo jawa yang dipadukan dengan taman khas Pulau Dewata. Dilengkapi dengan berbagai properti kuno seakan menambah kesan rumah pada jaman dahulu. Sangat unik dan menarik sekali bukan.
Iwan Singgih, pemilik segu.nung cafe menceritakan, ia menciptakan konsep joglo di cafenya karena tertarik terhadap benda kuno. Selain itu, di rumahnya juga terdapat banyak barang-barang antik hasil koleksi kakek neneknya.
Mengenai masakan, ia mengaku istrinya hobi memasak, terutama masakan khas Jawa. Semua menu di cafe joglo merupakan resep dari sang istri.
"Akhirnya, dua konsep tersebut kami kolaborasikan menjadi cafe ini. Masakan sehari - hari dipadu dengan nuansa khas rumah joglo," ucap Iwan, Rabu 9 Maret 2022.
Mengusung konsep masakan Jawa, menu di sini cukup bervariasi, mulai dari sate angkringan, kopi, es sinom, hingga sayur lodeh. Menu andalan adalah kotokan ikan pe, nasi gudeg, dan es dawet Segu.nung.
Mengenai harga, Iwan mematok harga cukup murah. Mulai dari Rp 6.000 sudah bisa menikmati sayur lodeh cabe tahu. Menu andalan kotokan ikan pe dibanderol dengan harga Rp 15.000, sedangkan es dawet Segu.nung dihargai Rp 12.000. Pilihan nasi disini juga cukup beragam.
"Ada nasi jagung, nasi tiwul, dan nasi putih. Semua harganya hanya lima ribu rupiah. Nasi gudeg komplit kami jual dengan harga 32 ribu rupiah," imbuhnya.
Semilirnya angin dan suasana cafe di tambah gemericik suara air kolam akan membuat siapa pun betah nongkrong di cafe tersebut.
Salah satu pengunjung bernama Devi mengatakan, ia suka sekali dengan konsep rumah joglo di cafe tersebut. Ia selalu datang ke sana untuk melepas penat dari keramaian kota. Untuk bersantai ataupun makan siang.
"Saya pasti kesini kalau lagi pengen healing. Suasana mirip banget sama rumah nenek di desa. Masakannya juga enak dan harganya terjangkau," kata perempuan asa Surabaya ini.
Hal serupa juga dikatakan Johan, ia terkesan dengan benda kuno yang menjadi properti di cafe tersebut. Menurutnya, koleksi di Segu.nung cafe mengingatkan pada masa kecilnya dahulu.
"Nggak nyangka aja ada tempat seperti ini di tengah kota. Saya sering kesini bersama keluarga karena tempatnya asyik, tenang. Properti di sini itu kayak milik nenek kakek saya dulu," tutupnya.