Kolaborasi dengan UB, Ubaya Latih Warga Penjaringansari Surabaya Bikin Teh Herbal
Tim gabungan dari Universitas Surabaya, yaitu Dr. Idfi Setyaningrum,M.Si. dan apt. Kartini, Ph.D., serta Seto Sugianto Prabowo Rahardjo, S.T., M.T., Ph.D. dari Universitas Brawijaya, menggagas suatu program dengan judul “Penguatan Ketahanan Ekonomi Masyarakat Penjaringansari Surabaya melalui Pengembangan Usaha Produktif Wolkaponik”.
Diketahui, RT 02 RW 04 Kelurahan Penjaringansari Kecamatan Rungkut Kota Surabaya adalah sebuah potret kelompok masyarakat perkotaan di Surabaya yang terdiri dari berbagai lapisan sosial dan profesi, serta terdiri dari 101 KK dengan jumlah rumah sebanyak 98 unit. Salah satu kegiatan yang dikembangkan oleh pengurus RT ini adalah pengembangan urban farming tanaman sayur dan tanaman obat keluarga (TOGA).
Ada beberapa tray media tanam vertikultur yang telah dikembangkan oleh warga dan telah menghasilkan produk sayuran organik. Selain itu di beberapa rumah warga juga terdapat tanaman obat yang selama ini telah dimanfaatkan untuk membuat minuman herbal bentuk cairan dan serbuk instant.
Untuk memperkuat perekonomian warga, pengurus RT dan PKK berinisiatif untuk mengajak warganya melakukan diversifikasi kegiatan dan produk. Namun sayangnya mereka belum menemukan tahapan atau formula yang sesuai untuk menjawab tantangan tersebut.
Program ini mendapat dukungan pembiayaan dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui skema hibah Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) dengan nomor kontrak 010/SPP-PPM/LPPM-02/Dikbudristek/FBE/VI/2024.
Untuk mewujudkan tujuan program, salah satu kegiatan yang dilakukan adalah pendampingan mitra untuk mengolah tanaman obat yang dihasilkan menjadi Herbal Tea. Herbal tea atau dikenal juga dengan sebutan Tisane merupakan campuran beberapa bahan herbal (bunga, daun, atau bahkan biji-bijian) yang penggunaannya seperti teh yaitu dengan cara diseduh.
Herbal tea memiliki rasa dan aroma yang khas serta memiliki manfaat tertentu untuk kesehatan, misalnya untuk relaksasi. Idfi Setyaningrum selaku ketua program mengatakan bahwa “Dengan memiliki identitas wilayah berupa produk, diharapkan RT 02 RW 04 Kelurahan Penjaringansari dapat menjadi percontohan masyarakat urban dalam peningkatan ekonomi menuju masyarakat sejahtera lahir dan batin”.
Agar dapat membuat produk herbal tea dengan baik dan benar, maka pada hari Jumat 30 Agustus 2024 telah dilakukan Pelatihan Pembuatan Teh Herbal. Kegiatan diawali dengan pemaparan materi oleh Kartini selaku anggota tim yang juga ahli di bidang teknologi obat herbal. Banyak hal yang dipaparkan, mulai dari pengenalan teh herbal, manfaat dan cara pembuatannya, hingga penyiapan dan cara penyajiannya.
Acara yang berlangsung di Taman Sandya Loka Surabaya ini berlangsung dengan lancar dan peserta terlihat sangat bersemangat mengikuti rangkaian kegiatan. Setelah sesi materi, acara dilanjutkan dengan praktek pembuatan herbal tea. Terdapat dua macam produk yang dibuat langsung oleh peserta yaitu Teh Kelor dan Teh Telang. Setelah pelatihan selesai, peserta dapat langsung merasakan herbal tea yang telah dibuat.
Advertisement