Kolaborasi Bupati Mandailing Natal dengan Menantu Jokowi Gagal?
Salinan surat perihal ‘Permohonan Berhenti dari Jabatan Bupati’ yang ditandatangani langsung oleh Bupati Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, Dahlan Hasan Nasution kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), viral di media sosial.
Pengunduran diri itu diduga karena anjloknya suara Jokowi-Ma’ruf Amin di kabupaten yang dipimpinnya pada Pilpres 17 April lalu.
Sebagai gambaran, pada Pilpres 2014 lalu di Mandailing Natal perolehan suara saat Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kalla mencapai 47.046 suara. Sedangkan Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Hatta Rajasa memperoleh 150.048 suara.
Menurut kabar yang beredar, suara Jokowi-Ma'ruf Amin baru mencapai 16,2% sedangkan Prabowo-Sandiaga Uno sebanyak 82,3%. Data rekapitulasi dari 23 kecamatan di Madina sempat diviralkan oleh para pendukung Prabowo-Sandiaga Uno.
Kolaborasi Bobby Nasution, suami Kahyang Ayu sekaligus menantu Jokowi, dengan Bupati Madina diduga gagal sehingga berunjung surat pengunduran diri Dahlan Hasan Nasution yang viral di media sosial.
Nusantara Untuk Jokowi (N4J) pernah mendeklarasikan diri untuk kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di kawasan Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel), di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) sebesar 75%.
Sementara itu, Dahlan Hasan Nasution yang dihubungi wartawan membenarkan surat pengunduran dirinya yang viral itu. "Iya benar," katanya singkat saat dihubungi wartawan, Minggu 21 April 2019.
Namun Dahlan menolak membeberkan alasannya mengundurkan diri. "Nggak usah ya. Alasannya karena, bagaimana isi surat itu saja," ucapnya.
Saat disinggung keterkaitan pengunduran dirinya dengan Pemilu, Dahlan menolak berkomentar. "Nggak usahlah berkomentar untuk yang lain-lain," ucapnya.
Terpisah, Kepala Bidang Informasi Dinas Komunikasi Informasi Mandailing Natal, Wildan mengatakan, pihaknya tak tahu siapa yang mengedarkan foto salinan surat tersebut. Dia belum bisa memastikan keabsahan surat itu, kecuali ketika dilihat dari stempel dan tantangan mirip surat resmi.
"Namun dari stempel dan tandatangannya itu memang sah surat bupati," kata Wildan saat dikonfirmasi wartawan, Minggu 21 April 2019.
Wildan mengaku tidak tahu kapan surat itu terbit. Ia sempat berkomunikasi dengan orang dekat Bupati Madina setelah melihat beredarnya surat pengunduran diri tersebut.
"Sempat saya hubungi tadi beberapa orang yang paling dekat kepada bapak bupati, namun mereka pun tidak tahu kapan dan siapa yang membuat surat itu, namun secara stempel dan tandatangan itu memang milik bupati Madina," ujar Wildan. (yas)