Kolaborasi BPS, Pemkab Blora Perkuat Kualitas Data Desa
Dalam upaya memperkuat kualitas data desa, Pemerintah Kabupaten Blora bekolaborasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS). Pemerintah Kabupaten Blora mengusulkan pembentukan agen statistik desa kepada BPS. Wakil Bupati Blora, Tri Yuli Setyowati berharap, desa bisa meningkatkan kualitas data yang disajikan bisa menjadi dasar pengambilan keputusan di tingkat kabupaten.
Saat ini, menurut Wabup, banyak desa di Blora yang masih belum memperbarui informasi di situs web mereka. Oleh karena itu, Badan Pusat Statistik (BPS) akan memberikan pendampingan untuk membantu desa-desa tersebut.
Etik, sapaan akrab Wabup, menekankan pentingnya keterbukaan informasi publik sesuai dengan arahan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan berharap BPS dapat mendukung pembaruan profil desa dan kelurahan.
“Harapannya, SDM desa ada pendampingan khusus dari BPS, terkait bagaimana strategi yang harus dilakukan untuk menyajikan data yang tepat,” ungkapnya, usai peluncuran Inovasi Literasi Statistik dan Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) di Aula Pertemuan Setda Blora, Jumat 9 Agustus 2024.
Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah, Endang Tri Wahyuningsih, mengapresiasi koordinasi ini dan menekankan pentingnya literasi data di tingkat desa. "Kami menginginkan kualitas data tetap terjaga agar program pemerintah di Blora menjadi tepat sasaran," ujarnya.
Ia juga menyoroti masalah kesesuaian data yang masih menjadi tantangan di lapangan, yang berpengaruh pada penyaluran bantuan. "Kesadaran responden, kualitas petugas, dan sistem yang dibangun semuanya mempengaruhi kualitas data yang dihasilkan," tambahnya.
BPS berkomitmen untuk memberikan pembinaan statistik sesuai dengan perintah undang-undang. Pendampingan akan dilakukan baik melalui petugas langsung maupun daring. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kepedulian SDM desa terhadap pentingnya basis data yang akurat.
“Langkah ini bukanlah proses instan, tetapi membutuhkan tahapan yang berkesinambungan,” ungkap Endang Tri Wahyuningsih.