Kok Aneh, Whisnu Gak Diundang Fit And Proper Test Cawali PDIP
Tidak ada nama Whisnu Sakti Buana, pada nama-nama yang diundang DPD PDI Perjuangan Jawa Timur untuk mengikuti fit and proper test atau uji kelayakan bakal calon walikota Surabaya.
Ada 15 nama yang diundang, masing-masing Dyah Katarina, Armuji, Anugrah Ariyadi, Mega Djaya Agust Jandra, Sutjipto Joe Angga, Chrisman Hadi, Sri Setya Pertiwi, Laksda TNI (Purn) Untung Suropati, Fandi Utomo, Warsito, Gunawan, Dwi Astutik, Haries Purwoko, Lia Istifhoma dan Achmad Wahyuddin.
Dalam surat undangan bertanggal 16 September 2019 ini, nama-nama tersebut di atas diharap datang ke kanor DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Jl. Raya Kendangsari Industri no. 57 untuk mengikuti fit and proper test yang berlangsung mulai pukul 08.30 WIB sampai selesai.
Acaranya, fit and proper test Bakal Calon Wali Kotadan/atau Wakil Wali Kota Surabaya dari PDI Perjuangan untuk Pilkada serentak se Provinsi Jawa Timur tahun 2020.
Surat bernomor 037/In/DPD/IX/2019 tersebut ditandatangani Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Kusnadi, SH,M.Kum dan Sekretaris Dra.Sri Untari Bisowarno,M.AP.
Mengapa Whisnu Sakti Buana tidak diundang, padahal Whisnu yang saat ini masih menjabat sebagai Wakil Wali Kota Surabaya, dan sebelumnya juga mengetuai DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, telah mendaftarkan diri untuk ikut maju pada pilkada 2020. Formulir itu setelah diisi juga telah dikembalikan melalui DPC PDI Perjuangan Surabaya, hari Jumat 13 September lalu.
Usai mengembalikan formulir, dengan yakin Whisnu mengatakan bahwa pembangunan di Kota Surabaya harus berlanjut. Dia sebagai Wakil Wali Kota Surabaya siap akan melanjutkan pembangunan Surabaya.
“Keberlanjutan pembangunan di Kota Surabaya ke depan harus melibatkan peran serta masyarakat. Baik secara sosial kemasyarakatan, infrastruktur, Ekonomi dan Politik, Kebudayaan,” katanya.
Whisnu belum bisa dihubungi, mengapa dia tidak diundang mengikuti uji kelayakan oleh DPD PDI Perjuangan Jawa Timur. (nis)