Kodim 0825 Banyuwangi Siapkan Skenario Escape di KTT G20
Persiapan pengamanan KTT G20 terus dilakukan, termasuk skenario jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada saat pelaksanaan kegiatan yang akan digelar di Bali itu. Skenario penyelamatan atau escape untuk tamu-tamu negara telah disiapkan di Banyuwangi.
Komandan Kodim 0825 Banyuwangi, Letkol Kav. Eko Julianto Ramadan menyatakan, saat ini pihaknya sedang membuat skenario escape apabila dibutuhkan pimpinan negara sahabat maupun delegasi yang lain. Skenario escape yang disiapkan saat ini adalah skenario menyeberang ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.
“Tapi ini skenario, skenario cadangan apabila terjadi sesuatu insidental. Tapi ini masih dikonsepkan,” jelasnya usai mengikuti Rakor dalam rangka mendukung pelaksanaan KTT G20 Selasa, 20 September 2022.
Dijelaskannya, secara garis besar skenario escape ini tamu delegasi dari negara sahabat dibawa menyeberang ke Pelabuhan Ketapang. Kemudian dari Pelabuhan Ketapang akan disiapkan kendaraan untuk membawa para tamu negara tersebut ke Bandara Banyuwangi. Setiba di bandara Banyuwangi para delegasi akan langsung diterbangkan.
“Itu jika terjadi sesuatu insidental. Prosedur pengamanannya seperti itu,” tegasnya.
Dia menegaskan dalam pelaksanaan skenario escape ini, yang menjadi fokus adalah Pelabuhan Ketapang dan Bandara Banyuwangi. Nantinya akan ditempatkan personil khusus untuk stand by di dua tempat ini.
Untuk menjalankan skenario escape ini, menurutnya, total dibutuhkan antara 300-400 orang. Ratusan personil yang dibutuhkan ini tidak hanya dari personil TNI. Jumlah itu sudah termasuk pengemudi pengemudi kendaraan dan personil dari instansi terkait seperti Dinas Perhubungan dan Pemkab Banyuwangi.
Khusus dari personil TNI, menurutnya dibutuhkan sekitar 2 satuan setingkat kompi (SSK). Dari Kodim 0825, kata Dandim, sudah disiapkan satu SSK. Namun personil dari Kodim ini nantinya disebar di sejumlah titik.
Untuk itu, pihaknya membutuhkan tambahan personil sekitar SSK. Kemungkinan nantinya tambahan satu SSK personil ini diperbantukan dari Batalyon. Biasanya, menurutnya, yang menyiapkan bantuan pasukan ini dari Kodam.
“Tapi ini masih dikonsepkan. Saya masih menunggu perintah dari Kodam dan dari Mabes TNI,” ujarnya.
Advertisement