Kodim 0825 Banyuwangi Gelar Simulasi Kebakaran Hutan
Kodim 0825 Banyuwangi menggelar simulasi penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Kamis, 6 Oktober 2022. Simulasi ini dilaksanakan di kawasan kaki Gunung Ijen, Paltuding, Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi.
“Kita bersama-sama melaksanakan apel dan latihan simulasi penanggulangan kebencanaan kebakaran hutan dan lahan guna mempersiapkan dan mencegah terjadinya kebakaran hutan,” jelas Komandan Kodim (Dandim) 0825 Banyuwangi, Letkol Kav Eko Julianto Ramadan.
Kegiatan ini diikuti personil TNI dan Polri, Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, BPBD Banyuwangi, BKSDA, Perhutani. Selain itu ada juga Cabang Dinas Kehutanan wilayah Kabupaten Banyuwangi. Simulasi diawali dengan apel kesiapsiagaan di lokasi yang sama.
Dandim menjelaskan, Banyuwangi terdiri dari 25 kecamatan, 189 desa dan 28 kelurahan. Banyuwangi juga memiliki gunung aktif, hutan dan pantai yang merupakan daerah yang rawan dengan risiko bencana. Oleh karena itu perlu dilakukan simulasi untuk meningkatkan kesiapsigaan masyarakat dan seluruh stake holder terkait.
"Kita sosialisasikan agar menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehingga masyarakat juga memahami tanda-tanda peristiwa alam,” jelasnya.
Simulasi ini bagian dari edukasi kepada masyarakat, seperti penambang belerang, pelaku wisata, guide ataupun wisatawan khususnya mereka yang berada di sekitar TWA Kawah Ijen.
Tujuannya agar mereka lebih memahami perlunya menjaga kelestarian alam. Jika terjadi bencana kebakaran dalam skala kecil, mereka mampu mengatasi tanpa harus menunggu penanganan dari Pemadam Kebakaran, BPBD, TNI-Polri dan stakeholder lainnya
Dia menambahkan, dengan simulasi ini, diharapkan masyarakat memiliki mekanisme untuk bertahan hidup dan mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.
Dia menyebut, kesiapsiagaan ini menjadi tanggungjawab semua pihak. Tidak hanya pemerintah, kata dia, peran aktif pemangku wilayah dan keterlibatan masyarakat di sekitar kawasan juga sangat penting.
“Mitigasi warga terhadap bencana yang baik akan mengurangi potensi jatuhnya korban, untuk itu diperlukan simulasi setiap keadaan," tegasnya.
Advertisement