Kodam V Brawijaya Bantah Ada Anggotanya yang Berkata Rasialis
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V Brawijaya menyebut jika viral media sosial soal tudingan adanya aparat TNI yang dianggap berkata rasial kepada mahasiswa Papua dibantah. Letkol Arm Imam Hariyadi menyebut, jika potongan video beredar di media sosial memang menampakkan diduga ada beberapa anggota TNI di depan Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Surabaya.
Namun soal adanya suara yang mengucapkan kalimat rasialis dengan mengatakan 'monyet' kepada mahasiswa Papua yang berada dalam asrama, masih harus dibuktikan terlebih dahulu. Imam beralasan jika situasi pada saat itu memang sedang crowded, sehingga asal suara yang mengatakan 'monyet' bisa berasal dari mana pun.
"Dalam video pendek tersebut, juga tak jelas asalnya suaranya dari mana. Bisa jadi suara dari kerumunan massa yang di belakangnya atau dari arah yang lain. Situasinya sangat crowded saat itu," kata Imam kepada ngopibareng.id
Selain suara yang tak jelas asalnya dari mana, Imam juga menyatakan jika munculnya kata-kata 'monyet' sebenarnya bukan bermaksud untuk rasialis atau mengandung unsur SARA. Melainkan hanya ucapan seseorang karena kekesalannya. Apalagi situasi saat itu, dalam kondisi yang tegang. Ada dua kelompok massa yang sedang bersitegang.
"Kata-kata kasar ini mungkin bukan bermaksud untuk rasialis, namun makian karena sedang emosi,' ujar dia.
Sayangnya, kata Imam kata-kata kasar ini kemudian dimunculkan dalam potongan video pendek di media sosial dengan dibumbui keterangan seolah-olah ada aparat yang sedang mengucapkan kata rasialis. "Video itu diberi keterangan sesuai dengan keinginan yang posting. Orang jadinya melihatnya tidak secara utuh,' kata dia.
Namun meski meragukan ada anggotanya yang mengucapkan kata-kata rasialis kepada mahasiswa Papua, Kodam V Brawijaya akan meminta keterangan kepada anggotanya yang berada kesatuan terdekat dengan tempat kejadian. Tujuannya untuk mendapatkan keterangan yang lebih lengkap.
Advertisement