Knowledge Based Policy, Data Jadi Landasan Gerakan Muhammadiyah
Hilman Latief, Ketua Lazismu PP Muhammadiyah menegaskan pentingnya data sebagai landasan dalam pergerakan. “Sebagai sebuah persyarikatan ke depan, kita perlu memperkuat knowledge based policy di Muhammadiyah,” ujarnya.
Selain itu, Hilman juga memberi pesan agar serial diskusi ini menjadi terobosan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Hal itu terungkap dalam kegiatan Majelis Pendidikan, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang), saat menggelar webinar “Pemberdayaan Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat”.
Webinar ini menjadi bagian dari serial “Muhammadiyah Studies”, sekaligus merupakan edisi pertama dari diseminasi penelitian hibah RisetMu skema Covid-19.
Fahrudin Mukhlis, salah satu Presenter menjelaskan penelitiannya berjudul “Solidaritas dan Volunterisme Warga Muhammadiyah di Malaysia Melawan Covid-19”.
Setelah itu, Devi Ristian menyampaikan penelitian bersama Trijati Puspita dan Nurul Hikmatul yang berjudul “Pengaruh Pelatihan Produksi Masker Kesehatan 3A (Antiair, Antiaerosol, dan Antibakteri) terhadap Produktivitas Anggota ‘Aisyiyah”.
Terakhir, Umi Kholidah mempresentasikan “Pengkaderan Muhammadiyah Menanggapi Dampak Covid-19 dalam Aspek Ekonomi (PCM Pringsewu)” bersama Ainur Rosidah.
Jumlah keseluruhan hasil penelitian adalah sebanyak 142 penelitian. Pewicara webinar, Lukman Hakim, menyampaikan informasi tersebut.
Webinar ini menghadirkan Sri Jumiyanti dari UM Palu, Devi Ristian dari UM Lamongan, Fahruddin Mukhlis dari UM Malang, Saifullah Nasruddin dari UM Sidenreng Rappang, dan Umi Kholidah dari UM Pringsewu. Demikian dilansir Majelis Diktiltbang PP Muhammadiyah.