KNKT Kirim Bagian Pesawat Sriwijaya Air ke Inggris
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengirim lima komponen pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, ke Inggris dan Amerika Serikat. Di antaranya termasuk bagian throttle otomatis pesawat tersebut.
Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono kepada Reuters mengatakan jika komponen tersebut dikirim untuk mendapatkan bantuan penyelidikan, terkait penyebab berubahnya parameter throttle otomatis. Ia tak menyebutkan empat bagian lain, yang juga dikirim.
Diketahui jika rekaman data penerbangan (FDR) telah ditemukan dan dibaca oleh penyelidik. Namun pencarian di lautan untuk menemukan memori rekaman kokpit (VCR) masih dilanjutkan. VCR dibutuhkan untuk mengetahui faktor kesalahan manusia dalam kecelakaan tersebut.
"Jika saja kami memiliki FDR, Kami tak mengetahui mengapa parameternya berubah, apa penyebabnya," katanya tentang throttle otomatis itu. "Kami butuh konfirmasi dari komponen yang kami kirimkan ke Inggris dan Amerika Serikat," katanya, Selasa 2 Februari 2021.
KNKT juga berencana untuk mengumumkan hasil penyelidikan awal, pada 9 Februari 2021 nanti.
Sebelumnya, KNKT menyatakan jika mereka sedang menyelidiki kemungkinan gangguan sistem throttle otomatis, berdampak pada kecelakaan. Sebab, masalah ini sudah dilaporkan beberapa hari sebelumnya, mengutip laporan WSJ.
Alih-alih mematikan sistem, FDR mengindikasikan jika pilot memaksa throttle untuk tetap berfungsi. Kondisi ini menyebabkan perbedaan kekuatan yang besar di antara mesin, dan membuat pesawat lebih sulit dikontrol.
Namun Tjahjono menyebut jika laporan WSJ ini salah, dan informasi yang lebih jelas akan diberikan pada laporan awal nanti.
Diketahui, pesawat Boeng 737-500 jatuh di peraian Kepulauan Seribu pada 9 Januari 2021. Pesawat berusia 26 tahun itu menewaskan 62 penumpang di dalamnya. (Rtr)