KMP Yunicee Tenggelam di Selat Bali, Usianya 29 Tahun
Kapal KMP Yunicee tenggelam di perairan Bali, menjelang bersandar di Pelabuhan Gilimanuk, Selasa 29 Juni 2021 lalu. Dirjen Perhubungan Darat Budi Setyanto menyebut kapal yang mengangkut 41 penumpang ketika tenggelam itu, dibuat tahun 1992 atau sekitar 29 tahun lalu.
Pernyataan ini disampaikan Budi, pada wartawan, Rabu 30 Juni 2021. Kapal ini dibuat tahun 1992," kata Budi.
Fakta lain, KMP Yunicee disebut terakhir docking untuk melakukan perawatan, di akhir 2020. Tepatnya pada 14 Desember 2020. "Jadi sudah hampir satu tahun ya, ini harus docking kembali kan kapal ini setiap satu tahun harus melakukan docking," lanjutnya.
Evaluasi Trasportasi Penyeberangan
Tenggelamnya kapal KMP Yunicee mendorong lembaganya untuk melakukan evaluasi terkair transportasi penyeberangan, baik di Ketapang-Gilimanuk, atau di lokasi lain.
"Kami akan mengevaluasi terhadap proses kegiatan dalam rangka penyeberangan di Ketapang-Gilimanuk dan juga penyeberangan lain," kata Budi, dikutip dari cnnindonesia.com.
7 Orang Meninggal
Sementara, hingga kini, korban penumpang yang meninggal dalam tenggelamnya KMP Yunicee tercatat tujuh orang. Sebanyak 39 penumpang lain berhasil ditemukan selamat.
Sebelumnya, KRI Rigel juga telah berhasil menemukan bangkai KMP Yunicee yang tenggelam di kedalaman sekitar 50 meter hingga 75 merer di perairan Selat Bali.
Bangkapi kapal KPM Yunicee saat ini disebut bergeser ke arah selatan akibat arus yang kencang.
Hingga kini, proses pencarian korban penumpang kapal KMP Yunicee belum berhenti. Sedikitnya 14 nama penumpang yang terdaftar di manifes penumpang kapal, belum ditemukan. (Cni/Ngo)