Klub Lain Getol Rekrut Legiun Asing, Persik Bidik Pemain Lokal
Tidak ingin mengekor seperti klub lain yang ramai-ramai merekrut sejumlah pemain asing muda asal Brazil. Tim sepakbola Persik Kediri justru lebih fokus melakukan perekrutan pemain muda lokal binaan.
Dalam keterangannya, pelatih kepala Persik Kediri Budi Sudarsono mengatakan, jika saat ini pihaknya masih terus berburu pemain muda lokal potensial.
Secara pribadi mantan stiker Timnas PSSI ini berpendapat sangat tidak setuju adanya perekrutan pemain asing muda oleh sejumlah manajemen klub kontestan liga 1.
Menurut Budi Sudarsono, Indonesia memiliki potensi pemain muda berbakat sangat banyak. Seharusnya mereka diberi kesempatan lebih untuk menunjukan bakat dan kemampuanya.
"Kalau saya sendiri secara pribadi tidak setuju, kita ini sebenarnya banyak potensi. Tinggal diasah saja potensinya, tahun ini kan mungkin surganya pemain Indonesia untuk piala dunia 2021 ya kan. Kalau saya , kasih kesempatan mereka (pemain lokal)," katanya.
Budi Sudarsono juga menyoroti keputusan PSSI yang tidak memutar kembali kompetisi U-20. Ia menilai semestinya kompetisi U-20 diputar lebih awal. Jika demikian, tim pelatih bisa mengetahui potensi yang dimiliki pemain muda untuk diproyeksikan masuk skuad timnas.
"Apalagi saya dengar untuk U-20 sekarang tidak diputar. Seharusnya kan diputar lebih awal bagaimana caranya. Lihat potensinya kan bisa," ungkapnya.
Budi Sudarsono berharap, pemain U-20 yang nantinya bisa bergabung bersama tim bisa menimba pengalaman dari para seniornya. Ia menginginkan pemain muda tersebut, bisa bergabung minimal 1 tahun hingga 2 tahun agar bisa berkembang.
"Kalau pemain lokal ada, kenapa kita cari yang lain. Ke depannya juga bagus buat tim Persik sendiri. Selama ini pemian U-20 yang ada disini panggilan, mungkin kelihtan potensi dipanggil disini," terang pemain yang ikut mengantarkan Persik Kediri juara Liga 2006 ini.
Selama menjalani program latihan medium, ada sekitar 5 orang pemain muda usia 20 tahun yang ikut berlatih. Bagi Budi Sudarsono, idelanya komposisi sebuah klub lebih baik dihuni 30 sampai 40 persen pemain muda.
"Kita lihat kualitasnya karena saat ini yang kita ikuti liga paling tinggi, jadi nggak main main," terang pemain asli kelahiran Kabupaten Kediri ini.
Idealnya dalam tim ia menginginkan ada 4-5 orang pemain muda. Namun nantinya keberadaan mereka tetap akan dipantau. Para pemian muda ini diproyeksikan untuk menempati posisi lini depan 2 orang. Gelandang 2 orang atau 1 stoper di lini belakang.
"Terserah nanti yang terpenting diposisi nya , ada semua," singkatnya.
Bagi Budi, pemain muda memiliki kekuatan lebih menonjol di fisik. Sebaliknya jika pemain yang sudah jadi dan berpengalaman kemungkinan masih memiliki ego.
Menjelang bergulirnya kembali Liga 1, pada awal Oktober mendatang, saat ini sejumlah kontestan sudah mempersiapkan kerangka tim. Ketentuan regulasi Liga mengharuskan 2 pemain muda U-20 harus masuk dalam line up tim.
"Ketentuanya saya dengar seperti itu, maksimal ada 2 pemain muda harus masuk line up tim," kata media officer Persik Kediri, Basalamah.
Advertisement