Klub-klub Premier League Tolak Proposal Liga Super Terbaru
Sejumlah klub Premier League dilaporkan menolak proposal Liga Super Eropa terbaru. Berbeda dengan sebelumnya, Liga Super anyar akan terdiri dari 60 hingga 80 tim yang akan bertanding dalam format multi-divisi, dengan masing-masing klub minimal bermain dalam 14 pertandingan.
Perusahaan yang memimpin proyek Liga Super Eropa, A22 Group, mengumumkan rencana baru untuk kompetisi tersebut pada hari Kamis, 9 Februari 2023 waktu setempat.
Diketahui, rencana awal Liga Super Eropa pada tahun 2021 adalah memulai kompetisi dengan 20 tim, termasuk 12 anggota pendiri dan tiga klub yang tidak disebutkan namanya.
Juga ada lima tim tambahan yang lolos setiap tahun berdasarkan kesuksesan mereka di kompetisi domestik.
Namun proyek tersebut gagal berjalan menyusul reaksi dan gelombang protes yang meluas, termasuk dari suporter. Penolakan ini memicu keluarnya sembilan klub dari keikutsertaan mereka, termasuk enam tim dari Premier League.
Namun, tiga tim tersisa, Real Madrid, Barcelona dan Juventus, belum putus asa untuk memulai kompetisi yang digagas untuk menolak monopoli UEFA melalui Liga Champions-nya.
Dikritik Presiden La Liga
Menurut Sky Sports News, beberapa tim Premier League telah menolak rencana baru tersebut.
Laporan itu mengklaim, bahwa salah satu eksekutif senior dari klub Premier League yang berbasis di London menyebut proposal terbaru Liga Super sebagai sesuatu yang "menggelikan". Ia juga mempertanyakan kelayakan proposal tersebut.
Eksekutif itu mengatakan kepada Sky Sports News: "Tidak ada 'siapa' atau 'bagaimana', atau mekanisme dan substansi yang dapat dibuktikan. Ini menggelikan."
Dalam penawaran tersebut, sebanyak 20 klub Premier League terdaftar dalam piagam pemilik kompetisi itu, yang dirancang untuk mencegah upaya keluar seperti yang terjadi pada 2021.
Piagam itu berbunyi: "Kami secara kolektif berkomitmen untuk Premier League dan menyadari tanggung jawab kami untuk mendukungnya. Kami tidak akan terlibat dalam pembuatan format kompetisi baru di luar aturan Premier League."
Selain itu, kritikan juga datang dari Spanyol. Presiden La Liga, Javier Tebas, melalui cuitan di akun pribadinya menyebut Liga Super adalah tipuan.
"Liga Super adalah serigala, yang hari ini menyamar sebagai nenek untuk mencoba menipu sepak bola Eropa, tetapi hidung dan giginya sangat besar.”
"Empat divisi di Eropa? Tentu saja yang pertama bagi mereka, seperti pada reformasi 2019. Pemerintahan klub? Tentu saja hanya klub besar (yang diuntungkan)," seloroh Tebas.