Klopp Puji Taktik Pochettino Saat Spurs Kalahkan Ajax
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp terpukau dengan permainan cantik Tottenham Hotspur kala mengalahkan Ajax Amsterdam dalam semifinal Leg kedua Liga Champions 2018-2019.
Selain memuji permainan tim, secara khusus Klopp juga memuji pelatih Spurs, Mauricio Phocettino. Menurut Klopp, taktik yang dilakukan oleh Pochettino sangatlah brilian.
Seperti diketahui, Spurs dengan ajaib dapat membalikan keadaan dalam pertandingan melawan Ajax. Di babak pertama Spurs tertinggal 2-0. Keajaiban muncul pada babak kedua kala Spurs dapat membalikkan keadaan menjadi 3-2 untuk kemenangan Spurs.
"Gila! Kami butuh 90 menit untuk comeback melawan Barcelona, tapi mereka (Spurs) cuma butuh 45 menit. Luar biasa!," ujar Klopp dalam konferensi pers sebelum laga melawan Wolverhampton di pekan terakhir Premier League, Jumat 10 Mei 2019.
Klopp mengaku heran dan takjub dengan apa yang dilakukan oleh Pochettino saat istirahat babak pertama. Perubahan taktik yang dilakukan oleh Pochettino mengingatkan 'Night of Istanbul' yang pernah dilakukan Liverpool di final Liga Champions 2004-2005.
"Saya rasa pada babak pertama para fans Ajax telah memesan tiket pesawat dan hotel untuk laga Final. Itulah sepakbola! setiap menit akan mempunyai hal yang berbeda dan dinamis. Pochettino kehilangan beberapa pemain kunci sebelum leg kedua, namun ia sangat cerdas dalam menjalankan perubahan taktik dan cara bermain," lanjutnya.
Kini, Klopp dan Liverpool memiliki tiga minggu untuk menuju Final Liga Champions melawan Spurs. Klopp mengaku ia mempunyai formula untuk menghadapi pelatih asal Argentina tersebut.
"Mereka sangat hebat, kami punya tiga minggu untuk mengasah taktik kami. Liverpool dan Spurs memang berhak untuk melaju ke Final. Kami sama-sama memiliki gairah yang sama untuk menjadi pemenang," tutup Klopp.
Final Liga Champions musim 2018-2019 akan mempertemukan klub asal Inggris, atau yang dikenal All-English Final, yakni Liverpool dan Tottenham Hotspur. Laga Final akan digelar pada 2 Juni 2019 di Stadion yang menjadi markas Atletico Madrid, Wanda Metropolitano, di kota Madrid, Spanyol.
Laga Final ini, mengingatkan kita pada laga final Liga Champions musim 2007-2008 kala dua tim Inggris juga bertemu, Manchester United melawan Chelsea. Laga yang digelar di Rusia tersebut dimenangkan oleh MU melalui drama adu pinalti (6-5) setelah bermain imbang 1-1 di waktu normal.