Klinik Bumdesa Jatim Masuk Top 45 Inovasi Pelayanan Publik
Tim Panel Independen akhirnya menetapkan Program Klinik Bumdesa Provinsi Jawa Timur berhasil menembus Top 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2020, dalam kategori inovasi pemerintah provinsi.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia menetapkan program Klinik Badan Usaha Milik Desa (Bumdesa) Provinsi Jawa Timur masuk dalam Top 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2020, dalam katagori inovasi pemerintah provinsi.
Pengumuman tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri PANRB Nomor 192/2020 tentang Top 45 Inovasi Pelayanan Publik dan 5 Pemenang Outstanding Achievement of Public Service Innovations 2020, yang diumumkan Deputi bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Diah Natalisa, secara virtual.
Selain Program Klinik Bumdesa, dari Jawa Timur juga terdapat tiga inovasi yang masuk top 45 KIPP 2020 kategori inovasi kabupaten dan kota, yakni program Sepasar Pedas dari Kota Malang, program Gayatri dari Kota Mojokerto, dan program Rumahku SIP dari Kabupaten Gresik.
"Khusus untuk pemerintah daerah, peraih Top 45 akan diberikan Dana Intensif Daerah (DID) 2021," kata Diah.
Diah menekankan, predikat Top 45 dan pemenang pada KIPP bukanlah tujuan akhir dari inovasi, namun menjadi salah satu sarana promosi inovasi dalam pengembangan pelayanan publik.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Provinsi Jawa Timur, Mohamad Yasin bersyukur dengan hasil yang dicapai program Klinik Bumdesa dalam KIPP 2020. Serta, apresiasi kepada Gubernur Jatim dan aparat pemerintah lainnya yang mendukung keberhasilan program ini.
Klinik Bumdesa, kata Yasin, merupakan implementasi Program Jatim Berdaya dalam Nawa Bhakti Satya. Inovasi ini merupakan pendekatan paripurna dalam pembinaan Bumdesa sebagai penggerak perekonomian perdesaan untuk percepatan penurunan kemiskinan perdesaan.
“Selama Mei 2019–Juni 2020, telah terjadi peningkatan jumlah Bumdesa dengan klasifikasi maju sebanyak 175 unit (dari 58 unit menjadi 233 unit) dan peningkatan jumlah Bumdesa klasifikasi berkembang sebanyak 1.725 unit (dari 355 unit menjadi 2.080 unit),” paparnya,
Klinik Bumdesa, dinilai mampu mewujudkan sinergitas pentahelix dalam pembinaan Bumdesa di antaranya berupa kerjasama dengan PT HM Sampoerna (20 unit Bumdesa), PT Pos Indonesia (371 unit Bumdesa), Bank BNI 46 (1.341 Bumdesa), PT Mitra Bumdesa Nusantara (2 unit Bumdesa), Bank UMKM Jatim (1 unit Bumdesa), PT Pertamina (pendirian pertashop di 14 Bumdesa), dan platform jual beli online Tokopedia (3 Bumdesa).
“Sekarang, terjadi peningkatan kapasitas 1.145 orang pengelola Bumdesa sebagai dampak kemudahan yang diberikan oleh klinik Bumdesa dalam melakukan pembelajaran secara online, yang dimanfaatkan oleh pengelola Bumdesa untuk melakukan diskusi interaktif dengan pengampu atau tenaga ahli Klinik Bumdesa,” pungkasnya.