KLHK Tanyakan Alasan Pemda NTT Akan Tutup TN Komodo
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan mengundang pemerintah daerah Nusa Tenggara Timur untuk mempertanyakan dan membahas masalah terkait rencana gubernur setempat untuk menutup Taman Nasional Komodo selama setahun.
"Jadi kita akan undang pemerintah Nusa Tenggara Timur. Ini memang tidak terlalu bagus, ya, kalau diputuskan sepihak dan ada caranya. Dengarkan dulu nanti dari pemerintah daerah maunya apa, kemudian nanti kita dengar juga dari Kementerian Pariwisata, juga dari kehutanan sendiri dan terus dilihat masa transisinya seperti apa, caranya bagaimana, itu semua ada caranya," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar di Jakarta, Senin.
Dia sedang mempelajari masalah itu, dan KLHK memegang otoritas pengelolaan kawasan. "Saya minta Direktur Jenderal (Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem/KSDAE) memeriksa, karena pertama, otoritas tentang kawasan konservasi itu sepenuhnya ada di pusat. Jadi, kalau pemerintah daerah punya gagasan, nanti kita diskusikan, lalu kita akan lihat inti-intinya apa yang dipersoalkan," tuturnya.
Dia mengatakan pertemuan untuk mendiskusikan hal tersebut bersama dengan pemerintah Nusa Tenggara Timur diharapkan bisa dilakukan pekan ini. "(Rencana) minggu ini. Saya sudah minta Direktur Jenderal (KSDAE) dari hari Jumat," ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah Nusa Tenggara Timur berencana menutup lokasi wisata Taman Nasional Komodo dari kunjungan wisatawan selama satu tahun sebagai upaya meningkatkan jumlah populasi komodo dan juga rusa yang menjadi makanan utama hewan langka tersebut.
"Pemerintah NTT akan melakukan penataan terhadap kawasan Taman Nasional Komodo agar menjadi lebih baik, sehingga habitat komodo menjadi lebih berkembang. Kami akan menutup Taman Nasional Komodo selama satu tahun," kata Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat ketika ditemui di Kupang, Jumat.
Namun, ia tidak menjelaskan waktu penutupan kawasan Taman Nasional Komodo tersebut. Viktor mengatakan, penutupan Taman Nasional Komodo guna mempermudah pemerintah daerah menata kawasan wisata itu.
Dia mengatakan, kondisi habitat komodo di Kabupaten Manggarai Barat, ujung barat Pulau Flores itu sudah semakin berkurang dan tubuh komodo menjadi lebih kecil sebagai dampak dari berkurangnya rusa yang menjadi makanan utama komodo. (ant)