Umat Konghucu Malang Kenang Jasa Gus Dur Lewat Imlek 2020
Humas Yayasan Klenteng Eng An Kiong, Bonsu Anton Triyono mengatakan kebanyakan masyarakat Konghucu menilai Presiden Republik Indonesia ke-4, Abdurahman Wahid atau Gus Dur merupakan utusan Tuhan.
Hal ini karena berkat Gus Dur, Konghucu diakui sebagai agama di Indonesia. "Gus Dur adalah presiden utusan Tuhan karena agama kami telah diakui pemerintah," katanya, Kamis 9 Januari 2020.
Berkat jasa Gus Dur juga perayaan Hari Raya Imlek dapat dilakukan secara terbuka. Maka dari itu pada hari ke-15 rangkaian perayaan Imlek, Klenteng Eng An Kiong mengundang Gusdurian dalam tradisi Cap Go Meh, sekaligus sebagai bentuk perayaan haul Abdurahman Wahid atau Gus Dur.
"Mereka (gusdurian) kami minta menampilkan musik rebana. Kesenian itu mengingatkan kami pada toleransi yang diajarkan Gus Dur," katanya.
Bonsu Anton mengaku, pernah bertemu Gus Dur di tahun 80-an di Jalan Tanjung Gang 14, Kota Malang. Tepatnya di rumah milik seorang kiai sahabat Gus Dur sewaktu kuliah di Mesir.
"Kami berbincang mengenai demokrasi. Waktu itu saya bilang jika Indonesia menganut demokrasi, maka diskriminasi harus dihapuskan. Beliau pun setuju dengan pendapat saya," katanya mengenang Gus Dur.
Menurut Bonsu, umat Konghucu mengenang dan mengingat pesan mendiang Gus Dur agar selalu merawat keberagaman dan melestarikan tradisi.
Advertisement