KLB PSSI, Aji Santoso: Semoga Lebih Baik
Pelatih Persebaya mendukung keputusan PSSI untuk mempercepat Kongres Luas Biasa PSSI dengan agenda mengganti ketua umum baru dan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI.
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memastikan akan segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) dengan agenda pemilihan ketua umum periode 2023/2027, pada Maret 2023 mendatang.
Hal ini menyambut hasil rapat komite eksekutif menyambut situasi sepak bola nasional yang sedang kacau akibat meledaknya Tragedi Kanjuruhan dan telah menewaskan 135 korban jiwa.
Menanggapi hal itu, Pelatih Persebaya Aji Santoso mengaku, mendukung keputusan tersebut. "Saya kemarin mendengar melihat ketua umum kita Bapak Iwan Bule (sapaan Mochammad Iriawan) yang akan mengadakan KLB. Yang penting bagi kami bagaimana sepak bola bisa Indonesia berkembang dan bisa maju," kata Aji, Selasa 1 November 2022.
Dengan adanya KLB, mantan Pelatih Timnas Indonesia itu berharap sepak bola Indonesia lebih maju dari segala aspek. Tak hanya dari aspek sebuah tim saja, tapi menyeluruh. Mulai dari penyelenggaraan, regulasi pertandingan dan sebagainya.
Terutama terkait keamanan stadion karena salah satu penyebab banyaknya korban jiwa akibat fasilitas stadion yang kurang layak.
"Semoga gak ada kejadian seperti Kanjuruhan. Artinya, verifikasi stadion harus ketat, rule of the game berjalan baik jangan sampai nanti sudah kejadian terulang lagi. Karena jujur ada tempat belum layak standar buat Liga 1, safety dan security-nya benar-benar terjamin," pungkasnya.
Seperti dikabarkan sebelumnya, Persebaya berhasil mengalahkan Arema FC dengan skor 3-2 dalam laga pekan ke-11 Liga 1 2022/2023 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu 1 Oktober 2022.
Buntut dari hasil tersebut, suporter Aremania kecewa dan meluapkan emosinya dengan turun ke lapangan untuk mendatangi pemain. Aparat pun mengamankan kondisi tersebut hingga muncul penembakan gas air mata.
Suporter panik dan terjadi desak-desakan menuju jalan keluar, hingga jatuh korban. Sedikitnya 135 orang meninggal akibat peristiwa tersebut. Suporter semakin marah dan melampiaskannya dengan merusak sejumlah kendaraan polisi dan fasilitas stadion, terutama di luar arena.
Dari kejadian tersebut polisi bergerak cepat untuk mengungkap kasus dan menetapkan enam tersangka dalam insiden tersebut yang kini sudah ditahan.
Yakni, Direktur Utama Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita, Ketua Panitia Pelaksana Arema Malang Abdul Haris, Security Officer Suko Sutrisno.
Kemudian, Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto, Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi dan Komandan Kompi III Brimob Polda Jatim AKP Hasdarwan.
Atas perbuatannya para tersangka disangka melanggar Pasal 359 dan 360 KUHP tentang menyebabkan orang mati ataupun luka-luka berat karena kealpaan dan pasal 103 ayat (1) Jo Pasal 52 UU Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan.
Dari kejadian tersebut, desakan pertanggungjawaban terhadap PSSI begitu gencar. Masyarakat, sejumlah klub dan Tim Gabungan Investigasi Pencari Fakta (TGIPF) menuntut PSSI untuk segera dilakukan KLB untuk mengganti ketua umum.
Advertisement