Klaster Hajatan, Satu Dusun di Kabupaten Malang Jalani Lockdown
Dusun Rowotrate di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang menjalani penyekatan wilayah, selama 14 hari, sejak Minggu 20 Juni 2021. Lockdown lokal itu dilakukan setelah ditemukan klaster hajatan di wilayah tersebut.
Ketua Siaga Bencana Berbasis Masyarakat PMI Kecamatan Sumbermanjing Wetan Yusak Krismanto memaparkan klaster hajatan itu bermula setelah seorang keluarga pemilik hajat mengalami gangguan kesehatan dengan kondisi yang terus menurun. Satu pasien yang awalnya mendapatkan perawatan kesehatan di Puskesmas, kemudian dirujuk ke rumah sakit di Kota Malang, setelah dinyatakan positif Covid-19.
Klaster Hajatan Kabupaten Malang
Setelah itu, tetangga dan sejumlah warga yang terlibat dalam hajatan itu, juga mengalami gangguan kesehatan. “Hajatan itu berlangsung pada 13 Juni 2021. Setelah itu pemilik hajatan terganggu kesehatannya, kemudian yang rewang (membantu) juga mengalami gangguan kesehatan,” kaya Yusak, pada Ngopibareng.id, Selasa, 22 Juni 2021 petang.
Kondisi tersebut diikuti upaya Puskesmas untuk memeriksa enam kontak terdekat dari pasien positif Covid-19. Hasilnya, lima di antaranya positif. Puskesmas pun berinisiatif melakukan sampling acak dengan koordinasi bersama Satgas Covid tingkat desa hingga kecamatan. “Awalnya sampling acak di dua RT kemudian melebar ke 3 RT. Kemudian setelah koordinasi, ditetapkan penyekatan wilayah di Dusun Rowotrate,” kata Yusak.
Lockdown Lokal dan Dapur Umum
Selama lockdown lokal, menurut Yusak warga dusun tak boleh beraktivitas di luar wilayah. Begitu juga warga luar dusun, di larang masuk ke dalam wilayah.
Berdasar surat UPT Puskesmas Sitiarjo yang beredar luas, wilayah tersebut telah ditetapkan sebagai zona merah Covid-19. Terdapat empat poin penting penetapan zona merah serta pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat alias lockdown. Rinciannya, tidak boleh ada kerumunan lebih dari tiga orang, penutupan sementara rumah ibadah dan kegiatan belajar secara daring.
Yusak menyebut, sejumlah dapur umum juga berdiri untuk memenuhi kebutuhan pangan dari 475 jiwa di dusun tersebut. Dapur umum berasal dari berbagai lembaga, mulai dari Tagana, PMI, juga warga setempat yang berdaya. “Kami memberdayakan berbagai sumber untuk dapur umum. Setiap harinya ada dua kali kiriman nasi bungkus di pagi dan sore hari, masing-masing untuk 475 jiwa,” imbuhnya. (Sua/Pit)