Klaim Wakili Keluarga Korban, Ratna Sarumpaet Adu Mulut dengan Luhut
Mengklaim mewakili keluarga korban, aktivis Ratna Sarumpaet terlibat adu mulut dengan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan. Kejadian ini bermula saat ada pertemuan antara Tim Badan SAR Nasional, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan dengan keluarga korban.
Pertemuan ini diadakan Posko Tim Pencarian KM Sinar Bangun, di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Dalam pertemuan ini, Luhut maupun Basarnas, sedang mensosialisasikan soal penghentian upaya pencarian Kapal Motor Sinar Bangun. Saat itu Luhut sedang bertemu dengan keluarga korban, tiba-tiba Ratna masuk ke tengah acara.
"Pada saat (Menko Luhut) ketemu keluarga korban, masuk (Ratna), Ibu Ratna Sarumpaet 'nyeruduk'," kata Kapolres Simalungun AKBP Marudut Liberty Panjaitan.
Dalam debat itu, intinya Ratna menolak penghentian pencarian korban, sebelum semua korban ditemukan. Namun apa yang diomongkan oleh Ratna ini sebenarnya bertentangan dengan keinginan mayoritas keluarga korban, yang menyatakan bisa memahami alasan penghentian pencarian korban KM Sinar Bangun itu. Warga mengikuti kebijakan pemda, termasuk soal jenazah yang tidak mungkin ditarik ke permukaan.
"Ya benar (keluarga ikhlas) karena hasil koordinasi dengan Bapak Bupati Pak JR Saragih. Permintaan pembuatan tugu monumen daftar korban yang dinyatakan hilang dan meninggal itu untuk besok dibuat. Dan penaburan bunga, tadi tabur bunga di danau diikuti keluarga korban dan korban selamat pun ikut," kata Marudut.
Namun, pencarian masih tetap dilakukan sampai 4 Juli. Tim akan menyusuri pantai Danau Toba.
"Pencarian masih dilakukan, tetap. Sampai tanggal 4 (Juli) masih dilakukan pencarian, tapi tidak sedahsyat kemarin. Dan kita juga melakukan pencarian dari pantai. Harapan kita, ada jasad yang mengambang," ujarnya.
Kejadian adu mulut antara Ratna Sarumpaet dengan Luhut itu pun membuat warga pun keberatan dengan kelakukan Ratna itu. Karena dia sebenarnya bukan anggota karena tidak ada anggota keluarga Ratna yang jadi korban KM Sinar Bangun. Tapi dalam kesempatan itu, Ratna mengaku mewakili korban.
"Dia katanya mewakili, mewakili siapa? Tapi surat kuasa mewakilinya pun nggak ada. Dia mengatasnamakan saja. Tapi dari daftar nama korban, dia bilang 'saya keluarga korban'. Korban yang mana? Ditanya 'siapa korban keluargamu?', nggak tahu dia," ujarnya.
Situasi akhirnya kembali kondusif. Dia lalu keluar dari tenda. Dia juga minta maaf kepada panitia.