Klaim Presiden Tanzania Kasus Corona Melandai
Presiden Tanzania John Magufuli mengatakan bahwa universitas dan acara olahraga akan dilanjutkan bulan depan. Keputusan tersebut diambil karena virus Corona sudah melandai.
Magufuli berulangkali mengatakan bahwa grafik penyebaran corona sudah menurun setelah negara itu merilis data resmi terakhir pada 29 April 2020. Di mana kasus infeksi sebanyak 480 dengan 16 kematian.
Magafuli saat ini sedang melanjutkan untuk membuka negara Afrika Timur.
"Kami telah memutuskan untuk membuka kembali universitas mulai 1 Juni 2020," ujar Magufuli di sebuah acara politik di Ibu Kota Dodoma seperti dilansir AFP.
Dia mengatakan acara olahraga juga akan dilanjutkan pada tanggal yang sama. Sementara penonton diminta untuk melakukan physical distancing.
"Saya belum pernah mendengar ada olahragawan yang meninggal akibat virus corona dan itu berarti olahraga tidak hanya penting untuk bersenang-senang tetapi juga dalam perang melawan penyakit ini," katanya.
Penutupan sekolah dan universitas, penghentian acara olahraga dan pembatasan penerbangan adalah salah satu langkah yang di ambil di Tanzania untuk menekan penyebaran virus corona.
Pada Selasa lalu, Tanzania mencabut pembatasan penerbangan dan mengatakan mereka yang memasuki negara itu tidak wajib lagi menjalani karantina.
Dalam pernyataannya, Magufuli menerangkan bahwa mereka memulai bersama Tuhan, dan akan mengakhiri wabah ini bergantung kepada Yang Mahakuasa.
"Melihat apa yang tengah terjadi di rumah sakit, sudah jelas bahwa Tuhan sudah menjawab doa kita," katanya.
Pernyataan itu dia sampaikan dari sebuah gereja di kampung halamannya Chato, Danau Victoria. Pria 60 tahun itu mengomentari Rumah Sakit Amana di Dar Es Salaam, di mana pasien Covid-19 menurun dari 198 menjadi 12. Kemudian di kota Lulanzi, John Magufuli mengatakan bahwa penderita virus corona mengalami penurunan dari 50 menjadi 22 orang.
Namun sang presiden tidak menjabarkan mengenai angka kematian terbaru. Dia bahkan mengkritik wakil Menteri Kesehatan Dr Faustine Ndugulile. Dia dilengserkan dari jabatannya karena dianggap menimbulkan kepanikan ketika mengumumkan korban meninggal. Magufuli menyatakan, salah satu anaknya terinfeksi dengan virus. Namun, kini dia sudah sembuh setelah menghirup campuran lemon dan jahe.
Ini bukan kali pertama Presiden Tanzania yang memerintah sejak 2015 itu mengeluarkan komentar yang terkesan meremehkan wabah. Pekan lalu, dia menjadi sorotan karena mempertanyakan infeksi virus corona di negaranya, dan meragukan data laboratorium.
Dia kemudian mengklaim menginstruksikan pemeriksaan secara rahasia terhadap sejumlah produk alam, baik itu hewani maupun nabati, contohnya pepaya, susu dan daging kambing, serta burung puyuh yang disebutnya terinfeksi Covid-19.
Sementara itu, Kedutaan Amerika Serikat mengatakan ada bukti pertumbuhan Covid-19 di Tanzania, dan pihak oposisi mengecam "penyembunyian" yang berbahaya itu.