Klaim Survei Er-JI Unggul, Tim MAJU: Kita Menang 20 Persen
Klaim hasil survey internal tim pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Surabaya nomor urut satu, Eri Cahyadi-Armuji, yang menyatakan unggul enam persen tak membuat gentar tim paslon nomor urut dua, Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno.
Justru hal itu dinilai sebagai bentuk ketakutan pasangan yang didukung Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan itu sebagai bentuk ketakutan, dan itu terbukti dari banyaknya indikasi pencopotan alat peraga kampanye (APK) MAJU yang dicopot, kemudian gencarnya Walikota Surabaya Tri Rismaharini melakukan pergerakan.
"Hasil survei internal kami justru pasangan MAJU unggul 20 persen," ujar Direktur Komunikasi dan Media Tim Pemenangan MAJU, Imam Syafi’i.
Anggota Komisi A DPRD Surabaya ini menanggapi santai hasil survei PusdeHAM yang mengklaim unggul 6 persen itu. Karena hasil survei internal PDIP itu sama sekali tidak nyambung dengan fakta di lapangan.
"Kalau ERJI memang sudah unggul dari MAJU, kan mestinya Bu Risma bisa lebih tenang. Bukan sebaliknya harus ngoyo sampai banyak laporan dugaan adanya pelanggaran dan penyalahgunaan kewenangan yang dilakukan Bu Risma untuk memenangkan ERJI," papar politisi Partai NasDem itu.
Ia pun curiga hasil seringnya tim dari ERJI membuat narasi yang tak sesuai fakta merupakan bentuk kegelisahan atas survey internal yang diduga jelek.
Imam menduga, unggul enam persen itu hanya klaim tim pemenangan ERJI. Hal itu bisa dilihat dari alur rilis berita yang disebar di media massa beberapa hari terakhir ini. Di mana setelah klaim unggul, Eri-Armuji membuat isu tim MAJU galau, setelah itu yang paling parah membuat tuduhan banyak APK Eri-Armuji dirusak pihak lain pasca berita yang memuat hasil survei mereka unggul 6 persen.
"Ini seperti rangkaian framing seolah seolah ERJI betul-betul sudah unggul atas MAJU, lalu pihak pendukung MAJU frustasi dan merusak APK ERJI. Ya seperti playing victim, untuk mencari simpati publik" jelasnya.
Imam mempersilahkan petugas untuk menangkap siapapun yang dengan sengaja merusak APK kedua paslon Walikota dan Wakil Walikota surabaya. Imam yakin mereka bukan tim atau relawan MAJU.
Politisi Partai Nasdem ini mengungkapkan, yang terjadi di lapangan justru sebaliknya. Banner dan baliho Eri-Armuji berdiri tegak meski di tempat yang terlarang. Sementara baner dan baliho MAJU banyak yang dibongkar oleh petugas Satpol PP.