KKN Mahasiswa Unusa, Wujudkan Digitalisasi Kantin Ponpes
Mahasiswa Unusa melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Sebanyak 791 mahasiswa Unusa dibagi dalam 70 kelompok. Mereka dilepas secara simbolis oleh pihak kampus, pada Senin, 16 Agustus 2021. Pelaksanaan KKN digelar September mendatang.
KKN tahun ini mengambil tema “Belajar Bersama Unusa: Pesantren Tangguh Covid-19”. Sub tema bidang pendidikan, ekonomi dan manajemen, sistem informasi dan kesehatan. Para mahasiswa tersebar di beberapa pondok pesantren (ponpes), kelurahan, dan Puskesmas.
Salah satu kegiatan yang dilakukan kelompok mahasiswa di ponpes adalah melakukan digitalisasi kantin. Kegiatan ini dimaksudkan untuk berkontribusi nyata bagi perkembangan pesantren berbasis digital. Kegiatan ini satu diantaranya di lakukan di Ponpes Mansyaul Ulum, Malang.
Ketua kelompok KKN 61, Siti Romlah mengatakan, dirinya dan kelompoknya sudah merancang berbagai kegiatan untuk dilaksanakan di lokasi KKN, baik secara daring maupun luring.
“Setidaknya saya bersama teman-teman akan melakukan tiga kegiatan utama, yaitu pendampingan pengelolaan kantin pesantren berbasis digital, pelatihan tata kelola organisasi dan usaha di pesantren, serta pelatihan penyusunan laporan keuangan usaha di pesantren," kata Romlah, sapaan akrabnya.
Menurut Romlah, kegiatan akan dilakukan secara blended, yaitu perpaduan antara metode offline dan online. Hal ini dilakukan karena pendekatan full online dirasa cukup memberatkan bagi pesantren.
“Metode yang akan kami gunakan ada dua macam, offline dan online. Saat offline anggota kelompok tetap menjaga 5M plus 1D, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, membatasi mobilitas, dan doa,” jelas mahasiswa Akuntansi Unusa semester 6.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kelompok 61, Mohammad Ghofirin menjelaskan, dalam setiap kegiatan offline dirinya memang mewanti-wanti untuk menerapkan protokol kesehatan sementara pembiasaan daring bagi Ponpes harus diupayakan dalam pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan.
Hal ini dilakukan agar Ponpes terbiasa dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Pengasuh sekaligus Ketua Yayasan Pondok Pesantren Mansyaul Ulum Malang, KH. Badrud Arifin mengungkapkan rasa bahagia dan bangganya karena Ponpes Mansyaul Ulum terpilih sebagai objek mahasiswa Unusa ber-KKN.
“Rasanya seperti mimpi, pesantren kami jauh dari pusat Kota Malang, tapi Alhamdulillah, adik-adik tergerak untuk mengabdi di sini. Insyaallah kami akan selalu mendukung setiap kegiatan yang akan dilakukan oleh adik-adik mahasiswa," terang Badrud Arifin.
"Kami sangat berharap adik-adik bisa mewarnai dunia pesantren yang selama ini mungkin masih banyak kekurangan, terutama di pesantren Mansyaul Ulum," tambahnya.