KJRI Hong Kong Minta Majikan Pulangkan TKI dari China
Merebaknya wabah virus corona, membuat Pemerintah Hong Kong akan menutup pintu perbatasan dengan China, pada Kamis, tengah malam waktu setempat. Konsulat Jenderal RI di Hong Kong meminta majikan TKI di Hong Kong, untuk memulangkan pekerjanya ke Hong Kong, sebelum pintu perbatasan ditutup.
"Kami meminta agen tenaga kerja dan majikan untuk tidak mengajar para pekerja dari Indonesia melakukan perjalanan ke China," kata Konsul Jenderal RI untuk Hong Kong, Ricky Suhendar, dalam keterangan tertulisnya.
"Jika saat ini mereka (para pekerja Indonesia) ada di China, agen dan majikan harus memulangkan ke Hong Kong sesegera mungkin," katanya.
KJRI mengingatkan jika keselamatan dan keamanan para pekerja migran inin merupakan tanggung jawab agen dan majikan.
Sejumlah pos perbatasan China-Hong Kong sering dilalui pekerja Indonesia, yakni Bandara Internasional Hong Kong, Huang Hom, Lok Ma Chau, Lok Ma Spur Line, Man Kam To, Sha Tau Kok, Terminal Feri China, Terminal Feri Makau, Terminal Feri Tuen Mun, Shenzen Bay, Terminal Kapal Pesiar Kai Tak, Stasiun Kereta Cepat West Kowloon, dan Jembatan Hong Kong-Zhuhai-Makau (HZMB).
Selama ini, praktik membawa pekerja migran dari Hong Kong ke China, sering dilakukan agen atau majikan di Hong Kong. Bahkan, para pekerja migran juga dipekerjakan di China. Sedangkan, sesuai peraturan ketenagakerjaan yang berlaku di Hong Kong, para pekerja migran hanya boleh bekerja di satu alamat majikan.
Jaminan asuransi juga tidak diberikan jika pekerja migran mengalami kecelakaan kerja atau pun kematian di tempat yang tidak sesuai dengan alamat majikan. Ini pernah terjadi pada pekerja asal Indonesia dan Filipina, di Shenzhen, Provinsi Guangdong China, beberapa tahun lalu, dikutip dari Antaranews.
KJRI membongkar praktik ini dua tahun lalu, setelah banyak TKI yang mengajukan permohonan penggantian paspor sebelum masa berlaku habis. Permohonan penggantian dilakukan karena lembar paspor sebanyak 48 halaman penuh dengan stempel imigrasi China.
Jumlah pekerja Indonesia diperkirakan mencapai 180 ribu orang di Hong Kong. Tak ada laporan WNI yang terjangkit virus corona di Hong Kong.