Kitab Tafsir al-Ibriz Dikaji Muslimat NU London, Ini Semangatnya
Gairah mengaji di kalangan umat Islam di Inggris makin meningkat. Hal itu dibuktikan dengan aktivitas para ibu yang tergabung dalam PCI (Pengurus Cabang Istimewa) Muslimat NU Inggris Raya.
Munawir Aziz, aktivis PCI Nahdlatul Ulama Inggris Raya, sedang belajar di London, mempunyai perhatian serius untuk menyampaikan kajian Kitab Tafsir al-Ibriz karya KH Bisri Mustofa Rembang. Berikut catatannya.
Alhamdulillah, sebagai santri, satu hal yang sangat nikmat yakni ngaji dan saling belajar. Dalam beberapa tahun terakhir, pelan namun pasti terbentuk forum pengajian di Inggris Raya.
Berbagi dengan teman-teman, saya kedapukan ngajar tafsir. Beberapa teman lain bergilir mengaji kitab fiqh dan hadist. Kami bergantian, mengisi ruang yang biasanya hanya ceramah umum, dimaksimalkan dengan ngaji kitab dahulu.
Ngaji Rutin al-Ibriz
Saya memilih kitab tafsir al-Ibriz untuk diajarkan di beberapa forum pengajian: ngaji rutin Ibu-Ibu Muslimat dan Nahdliyyin London yang dikomando Bu Yayah Indra, beberapa seri Pengajian Ramadhan KBRI London, dan Pengajian Bank Indonesia (BI) di London.
Sebelum ngaji, tepatnya dua tahun lalu pada situasi pandemi, sahaya matur ke Gus Yahya Cholil Staquf untuk minta izin dan doa ngaji al-Ibriz di London. Ini sekaligus menyambung ruh dan sanad ilmu dari guru-guru sahaya, hingga ke Kiai Bisri Musthofa.
Memilih tafsir al-Ibriz bukan tanpa sebab. Ini kitab khas ulama Nusantara, ditulis oleh simbahnya Gus Menteri Yaqut Cholil Qoumas, lebih dari itu kontennya sangat pas untuk orang Indonesia.
Sebenarnya niat ingin sowan langsung ke Rembang, dan nyium tangan Gus Mus Simbah Kakung. Namun, jarak dan waktu tidak memungkinkan. Sahaya langsung matur Gus Yahya, dan beliau alhamdulillah mendoakan.
Ngaji untuk ibu-ibu di London memang menyenangkan. Ada ratusan ibu-ibu Muslimat (jika kumpul semua), di forum pengajian. Sampai sekarang, alhamdulillah pengajian rutinan khataman Al-Quran terus berlangsung setiap bulan. Dan forum tahlilan-yasinan tiap pekan rutin terjaga, istiqomah.
Kalau pas pengajian bulanan ini, sudah seperti bazaar makanan khas Indonesia. Setiap ibu-ibu dengan senang hati bergiliran memasak, dan membawa suguhan terbaik. Ini dalam rangka saling bertukar rindu, karena biasanya kerja full di weekday dan bisa berkumpul di akhir pekan. Sekali lagi, alhamdulillah, ibu-ibu Muslimat dan NU Inggris bisa terus rutin mengagendakan ngaji, saling silaturahmi.
Tercatat Kiai Faqih Abdul Kodir dan beberapa ustadz serta tokoh ormas Indonesia pernah hadir di forum pengajian ini. Ini ibu-ibu Muslimat yang luar biasa, dari sebelumnya 'kurang pede', sekarang sangat solid dan sangat pede serta tangguh untuk berorganisasi. Di antara komunitas muslim yang sangat diperhitungkan pengaruhnya di London.
Lalu, pengajian berikutnya, ketika berkhidmah ngaji pada forum rutin Bank Indonesia (BI) Cabang London. Saya ngaji kitab al-Ibriz bagi bankir-bankir dan para professional BI London. Tentu tidak mudah, tapi ini tantangan.
Mengenalkan khazanah keilmuan ulama Nusantara, menjadi penting. Saya berusaha memadukan nilai-nilai dan pesan-pesan yang ditorehkan Kiai Bisri Musthofa, dengan ritme professional pegawai bank di London. Asyik juga. Ternyata, alhamdulillah, berlangsung lama dan teman-teman BI betah juga. Trik saya, ngikuti skemanya Kiai Abdul Moqsith Ghazali ketika ngaji. Matur nuwun Kiai.
Pak Dicky, pimpinan BI London, mengapresiasi model ngaji dengan kitab. Karena sebelumnya dan biasanya, ngaji hanya ceramah saja, tematik. Saya memulai dari al-Fatihah hingga beberapa surat di al-Baqarah. Satu forum satu atau dua ayat, diperdalam dengan kajian.
Forum ketiga, Pengajian KBRI London. Ini forum ngaji para diplomat Indonesia dan masyarakat diaspora kita. Alhamdulillah, bisa menjadi lantaran sinau Tafsir al-Ibriz kepada berbagai kalangan. Bahwa, tafsir al-Ibriz memang sudah masyhur, dan sahaya beruntung bisa ngalap berkah atas kitab ini, serta wasilah berkirim fatihah rutin kepada muallifnya.
Semoga suatu saat, diaspora Indonesia dan muslim Inggris di London dan kota-kota Inggris Raya bisa ngaji tafsir al-Ibriz langsung kepada KH Ahmad Mustofa Bisri, KH Yahya C Staquf, KH Ulil Abshar Abdalla dan kiai-kiai kita. Bismillah.
Beruntung pernah ngaji utawi iki iku, alhamdulillah bisa terus belajar, bisa terus berkhidmah untuk Nahdlatul Ulama.
Berkah melimpah, mohon doa sedulur semuanya. (Munawir Aziz)
Advertisement