Kita Sebarkan Keindahan yuk...
SURABAYA : Kita Sebarkan Keindahan. Itu motto yang pas. Sangat jarang dalam suasana begini, suasana yang penuh dengan sesuatu yang hoax, ada kalimat yang membuat hati menjadi sueger. Menjadi inspiratif yang gampang merasuk dalam hati sanubari.
Itulah PSLI. Itulah Pasar Seni Lukis Indonesia 13-22 Oktober 2017. Itu hanya terjadi dan bisa dilakukan oleh segenap stakeholders PSLI dan seluruh peserta pameran yang ada di dalamnya. "Melalui PSLI Kita Sebarkan Keindahan".
Memang PSLI hanya berlangsung sekali dalam setahun. Maju mundur penyelenggaraannya hampir bersamaan dengan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur. Ini kali, di tahun 2017, penyelenggaraan PSLI yang ke-10. Meski setahun sekali, minimal, PSLI, memberikan, menyuarakan warna keindahan bagi wajah kesenian dan kebudayaan di Indonesia.
Mengapa Kita Sebarkan Keindahan? M. Anis, sang "Kepala Pasar", demikian biasa disebut, mengatakan, saat ini dan entah sampai kapan, even politik lebih mendominasi semua sisi kehidupan. Di kota, di pedesaan, sama saja. Tak ada yang mampu membendung. Pada akhirnya, memang, politik mendominasi benak masyarakat Indonesia.
Hebatnya lagi, kata M. Anis, kota-kota dibangun dengan menggebu-gebu dan kadang sampai tak jelas, entah dari mana asal dananya. Mall, apartemen, hotel, restoran, pasar, perkantoran, dll. Gempita pembangunan itu, nyaris, tak satupun dibangun gedung kesenian, termasuk di dalamnya terdapat galeri yang representatif untuk menggelar pameran lukisan.
"Ini keprihatinan yang panjang. Keprihatinan ini membuahkan ikhtiar hingga PSLI bisa digelar hingga 10 kali. Sepuluh kali itu sama dengan 10 tahun. Sepuluh tahun itu juga bukan waktu yang pendek. Sementara dalam 10 tahun bisa saja mall, apartemen nan megah tahu-tahu sudah bercokol di atas kota," sindir Anis yang juga Peminpin Redaksi Portal Berita Online Ngopibareng.id.
Berawal dari hal seperti itulah, lanjut dia, PSLI itu diselenggarakan. Diselenggarakan untuk menyebarkan keindahan. Tidak untuk melakukan perlawanan terhadap arus besar yang ada di benak sebagian masyarakat Indonesia tadi.
"Kita sebarkan keindahan ini senantiasa akan terus dilakukan. Sampai kapan? Entahlah! Yang jelas, PSLI ini, kami selenggarakan hanya sekadar untuk mempertahankan agar seni lukis tidak termasuk dalam daftar beberapa bidang kesenian yang nyaris punah di negeri ini," pungkas M. Anis. (idi)
Advertisement