Kisruh Suporter di Dua Tempat, PSSI Jatim Akan Hentikan Liga 3?
Liga 3 Jawa Timur kembali tercoreng. Suporter Persibo Bojonegoro dan Probolinggo United terlibat kerusuhan. Suporter tuan rumah, yakni Probolinggo United, masuk ke lapangan dan menyerang para pemain Persid Jember.
Saat Nganjuk Ladang menjamu Persibo United, supoter Persibo merangsek ke tengah lapangan dan menyerang ofisial pertandingan. Akibatnya beberapa ofisial pertandingan terluka dan dirawat di rumah sakit. Pertandingan saat itu berakhir 1-0 untuk kemenangan Nganjuk Ladang.
Melihat hal tersebut, Asprov PSSI Jatim langsung melakukan tindakan tegas. PSSI Jatim meminta Komisi Disiplin segera melakukan pendalaman tentang peristiwa ini. Pihak-pihak yang terlibat juga akan mendapat sanksi.
"Kejadian ini sangat mengecewakan dan memalukan dunia persepakbolaan di Jawa Timur, apalagi beberapa hari lalu Kapolda sudah mengumpulkan semua suporter di Jawa Timur," Sekretaris Asprov PSSI Jatim, Amir Burhannudin, Minggu 6 Oktober 2019.
Amir sangat menyayangkan peristiwa ini, terutama bila dikaitkan dengan bidding PSSI sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Karena saat ini Indonesia berusaha keras agar FIFA menujuk sebagai tuan rumah.
"Kami sekarang kan dalam pantauan FIFA, kalau ada oknum-oknum suporter yang melakukan tindakan-tindakan tidak sportif seperti itu, kan bisa merugikan kita semua," imbuh dia.
Sesuai aturan, kerusuhan para suporter menjadi ranah Komisi Disiplin, tapi tidak menutup kemungkinan PSSI mengambil alih langsung menghentikan kompetisi. Sekaligus melarang klub tersebut ikut kompetisi sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
"Di sepakbola tidak ada yang semaunya sendiri, semua ada aturannya. Klub juga harus memperhatikan suporternya karena itu memang sudah aturannya, suporter berulah klub pasti kena getahnya. Klub harus memberikan edukasi kepada suporternya," ujar Amir.
Ulah oknum suporter Probolinggo United dan Persibo Bojonegoro menjadi catatan khusus PSSI. Karena Persipro yang kemudian berubah menjadi Probolinggo United, dan sedang mengajukan pergantian nama menjadi Persipro 1954 masih mendapat sanksi dari FIFA.
Demikian juga Persibo Bojonegoro yang pernah dicoret dari keanggotaan PSSI pada beberapa tahun lalu.
"Setelah berkoordinasi dengan Ketua, wakil ketua dan para anggota komite eksekutif Asprov PSSI Jawa Timur bila kejadian ini terulang liga akan kami hentikan," ucap Amir.
Advertisement