Kisruh Kejurda Softball-Baseball, KONI Jatim Meradang
KONI Jawa Timur memastikan tidak akan tinggal diam terkait kekisruhan yang terjadi dalam Kejurda Baseball-Softball Jawa Timur yang digelar di Lapangan Gunungsari Surabaya, pekan lalu.
Induk organisasi olahraga prestasi tertinggi di Jawa Timur itu berencana akan memanggil sejumlah pihak untuk melakukan klarifikasi kebenaran kabar adanya sejumlah kejanggalan, salah satunya terkait status peserta 'siluman', yaitu tim Sidoarjo.
"Terkait masalah tersebut, KONI Jatim sangat perihatin kalau hal itu benar-benar terjadi. Yang menyatakan diri sebagai Pengcab Sidoarjo harus mengklarifikasi dan membuat laporan, " ujar Wakil Ketua Umum KONI Jatim, M. Nabil.
Ditegaskan Nabil, jika memang Kejurda antar daerah, maka setiap peserta harus memiliki kepengurusan legal di setiap kabupatan atau kota sesuai dengan regulasi yang berlaku di masing-masing cabang olahraga, "Semua harus sesuai mekanisme dan AD/ART Pengprov Perbasasi Jatim, bukan seenaknya sendiri, " tandasnya.
Rencananya KONI Jatim akan memanggil sejumlah pihak untuk dimintai keterangan, baik Pengprov Perbasasi Jatim maupun KONI Sidoarjo dan pihak terkait lainnya, "Bukan hanya Pengprov Perbasasi Jatim saja, nanti KONI Sidoarjo juga akan kita mintai laporan atau klarifikasi, " ucapnya.
Sebelumnya, kasus kisruh Kejurda Baseball-Softball ini mencuat setelah ada dua dari empat tim peserta terindikasi bermasalah. Yaitu Surabaya dan Sidoarjo. Dari keterangan KONI Sidoarjo disebutkan Pengkab Perbasasi belum terbentuk. Di lapangan juga ditemukan tim Sidoarjo diperkuat beberapa atlet asal Surabaya.
Sedangkan Surabaya, kepengurusannya masih bersengketa dalam persidangan Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (BAORI). Sejumlah klub asal Surabaya menggugat Pengprov Perbasasai Jatim yang tak kunjung mengeluarkan surat pengesahan hasil Muskotlub Perbasasi Surabaya, Mei 2017 lalu. (tom)