Kisah Taubat Seorang Mantan Begal, Begitu Mengharukan
KH Abdul Ghofur Maimoen, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang, Jawa Tengah, berkesempatan memberi mauidhoh hasanah dalam Peringatan Maulid Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (SAW).
Sekaligus dirangkaikan Haul Muallif Dalailul Khairat, Syaikh Abu Abdillah Muhammad bin Sulaiman al-Jazuli di kompleks Pondok Pesantren Darul Falah, Jekulo, Kudus, Senin 2 Oktober 2023.
Berikut Kisah Taubatnya Mantan Begal
- Dulu kami pernah mengaji kepada Syaikh Sa'iid Ramadhan Al-Buthi. Beliau adalah tokoh sentral Ahlissunnah wal jama'ah yang wafat ketika mengisi kajian di dalam masjid karena di Bom oleh teroris.
Dulu ketika kami ngaji kepada Beliau, pernah Beliau bercerita ketika mengisi kajian kitab sohih Bukhori tentang Syaikh Fudhail bin 'Iyadh.
- Jadi Syaikh Fudhail bin 'Iyadh itu adalah seorang ulama' yang terkenal sebagai 'Abidul Haromain (Orang yang paling ahli ibadah di negeri Al-Haromain).
- Awalnya Syaikh Fudhail bin Iyadh adalah seorang pemuda yang hobinya menjadi begal sadis dan ditakuti oleh banyak orang.
- Sampai-sampai jika ada orang mau pergi haji mereka harus berhenti saat akan melewati daerahnya Fudhail untuk menunggu dan memastikan bahwa daerah itu aman.
Menunggu di Pasar
- Namun hal tak terduga sebelumnya telah terjadi kepada diri Fudhail, ketika Allah Swt menyatakan dalam ayat Al-Quran :
اللَّهُ يَجْتَبِي إِلَيْهِ مَن يَشَاءُ وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَن يُنِيبُ ﴿١٣﴾
Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama) -Nya orang yang kembali (kepada-Nya). QS.Asy-Syuro : 13
- Dikisahkan bahwa suatu ketika Fudhail itu jatuh cinta kepada seorang santri wanita, dimana santri ini ketika keluar dari pondoknya pergi ke pasar ketemu dengan Fudhail.
- Sejak saat itu Fudhail jatuh cinta sehingga sering menunggu di pasar untuk bisa bertemu dengan wanita pujaan hatinya itu.
- Ternyata setiap menunggu di pasar, santri ini tidak kunjung ke pasar. HIngga lama setelah itu Fudhail muda tidak kuat menahan rasa rindunya, hingga dia menelisik siapa nama dan asal gadis pujaan hatinya tadi.
- Setelah mengetahui identitas dan dimana rumah tempat tinggal si gadis santri ini, Fudhail memberanikan diri untuk datang ke rumah dengan cara melompat pagar dan menuju ke atap kamar si gadis.
- Tidak tahunya si gadis tadi sedang membaca Al-Quran hingga sampai pada sebuah ayat :
أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَن تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِن قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ فَاسِقُونَ ﴿١٦﴾
Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik. (QS.Al-Hadid : 16)
- Mendengar ayat ini kemudian Fudhail tersentuh hatinya, dan merasa tersinggung atas apa yang dibacakan oleh gadis tadi.
- Maka seketika itu ia meloncat dari atap rumah seraya berkata : Nggih yaa Robb, ini waktunya saya untuk khusyu'.
- Ia kemudian pergi meninggalkan rumah gadis itu hingga saat sampai di tengah perjalanan ia mendengar jama'ah haji yang ribut dan saling berkata : Kita tunggu dulu agar fudhail lewat sehingga perjalanan kita aman dari fudhail.
- Mendengar ini hati fudhail semakin sumpek, sehingga ia memutuskan untuk ikut melakukan ibadah haji ke kota Makah dan mengabdi di sana dengan sungguh-sungguh sampai ia terkenal menjadi ulama dengan julukan sebagai 'Abidul Haromain.