Kisah Romantis Pertemuan Ahok dan Veronica yang Akan Terus Dikenang
Beredar kabar jika pernikahan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan istrinya, Veronika Tan, terancam bakal berakhir.
Hal itu menyusul beredarnya surat gugatan cerai Ahok untuk Veronica, Sabtu 7 Januari 2018, tertulis gugatan itu didaftarkan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara pada Jumat, 5 Januari 2018.
Banyak pihak yang menyayangkan bila keduanya harus berpisah. Ahok dan Veronica, telah melewati 20 tahun berumah tangga. Diawali dengan pertemuan keduanya pada 1994 silam.
Dikutip dari situs myahok.com, begini kisah romantis Ahok dan Veronica yang layak dikenang:
Kisah ini berawal dari sebuah gereja, waktu itu hari Minggu, Ahok sedang melaksanakan ibadah sesuai dengan agama Kristen Protestan yang diyakininya. Ketika acara telah selesai, para jemaah gereja kemudian beranjak menuju pintu keluar. Sambil sedikit berdesak-desakan dalam antrian keluar gereja, tak sengaja Ahok menginjak kaki seseorang.
“Eh.. maaf yah, tak sengaja” Sambil melirik ke sebalah kanannya Ahok tak menyangka kaki yang diinjaknya itu adalah milik seorang gadis. Wajah gadis itupun tampak sedikit kesal, karena ulah Ahok yang tiba-tiba menyakiti ujung jari kakinya. Namun gadis itu berusaha menyembunyikan kekesalannya dengan sedikit menyungging senyuman dibibirnya yang tipis. ” iya.. nggak papa..”
Melihat wajah cantik gadis itu Ahok pun serta merta merasa bersalah. “Oh.. My God.. Gadis secantik itu, kenapa harus kuinjak kakinya, sih” Ahok menyesal di dalam hatinya.
“Aduh.. maaf ya sekali lagi maaf.. saya nggak sengaja.. ehmm.. boleh kenalan nggak?” tanya Ahok sambil berjalan berdampingan dengan gadis itu.
“Kenalin, aku Ahok..” sahut Ahok pendek. “Aku Vero, Veronica”, jawab gadis itu. “Oh ya.. Veronica.. Kamu tinggal dimana?”, lanjut Ahok yang makin penasaran. “Deket sini kok.. udah ya.. aku duluan..” Vero kemudian mempercepat jalannya menuju ke sebuah mobil dimana keluarganya sudah menunggu.
Itulah saat terindah yang tak pernah mampu terlupa oleh AHOK. Sebab sejak perkenalannya dengan Vero, Ahok menderita sebuah ‘penyakit’ yang hanya dialami oleh orang-orang yang sedang jatuh cinta. Di mata Ahok, Vero yang kala itu yang masih duduk dibangku SMA adalah seorang gadis remaja yang cantik. Sangat sulit bagi Ahok untuk sekadar menepis bayangan gadis itu yang senantiasa hadir setiap saat, terlebih ketika malam menjelang menuju ke peraduan.
Ahokpun semakin rajin datang ke Gereja. Tentu untuk memenuhi kewajiban ibadahnya, namun di relung hatinya yang terdalam, Ahok tak bisa mengingkari, bahwa dirinya sedang rindu untuk bertemu Vero.
Ahok kala itu sudah bekerja, dan selisih usianya dengan Vero adalah 9 tahun ! Sungguh suatu perbedaan usia yang cukup jauh. Meski demikian, sama sekali bukanlah kendala bagi bunga-bunga cinta yang bermekaran di hatinya.
Vero bukanlah gadis yang sembarang menerima cinta dari laki-laki. Dengan usia yang terpaut jauh, Vero terkadang ragu, apakah Ahok benar-benar mencintainya atau hanya sekadar main-main belaka. Apalagi melihat penampilan Ahok yang lugu, culun dan sangat jauh dari kesan romantis.
Veropun mengaku, bahwa dirinya tak mau menerima cinta Ahok. “Udah tua gitu, buat apa. Lagian orangnya cuek dan ngomongnya ceplas ceplos..” begitu mungkin yang ada di dalam hatinya.
Sangat berbeda kondisinya dengan Ahok, sebab Ahok begitu mencurahkan seluruh perhatiannya untuk gadis idamannya itu. Ahok sangat berharap dapat berteman dekat atau bahkan berpacaran dengan Vero.
Melihat gelagat yang kurang kondusif, dimana Vero tampak berusaha menghindar, membuat Ahok makin penasaran. Ahok bukannya berhenti, justru makin membuat semangatnya menyala-nyala untuk merebut hati Vero.
Kegigihan usaha Ahok yang tak kenal menyerah untuk menaklukkan hatinya itu kemudian membuat Vero luluh. Vero akhirnya bersedia menerima cinta Ahok dan kemudian merekapun sepakat untuk menuju ke gerbang pernikahan.
Waktu itu Vero hanya ingin menjadi istri yang baik, dan berharap agar Ahok juga bertanggung-jawab sebagai suami dalam membina kehidupan berumah tangga. Setelah sekian lama berumah tangga, Ahok dan Vero dikarunia 3 anak yang lucu dan pintar.
Veropun juga sama sekali tak pernah membayangkan, bila Ahok yang culun, super cuek dan ngomongnya ceplas-ceplos itu, bisa menjadi pejabat publik.
Namun Tuhan berkehandak lain. Vero yang semula menolak cinta Ahok, ternyata akhirnya mengambil pilihan yang tepat sebagai istri Ahok. Kini Vero bisa meyakinkan hatinya, bahwa Ahok ternyata bukanlah pria sembarangan. Meski dulu dengan tampang yang culun dan lugu itu, namun kini Ahok menjelma menjadi seorang pejabat yang berwibawa dan gagah dan disegani. Suatu hal yang dulu tak pernah terbayangkan, sekarang menjadi kenyataan. Veronica kini mendapatkan predikat bergengsi sebagai seorang istri Gubernur DKI.
Cerita ini diterbitkan pada 22 Mei 2016 silam, oleh Doni Sebastian, pengelola situs myahok.com. (frd)
Advertisement