Kisah Pilu ARMY Afghanistan Bakar Album BTS karena Takut Taliban
Kisah pilu seorang ARMY, fans idol K-Pop BTS, asal Afghanistan mengatakan situasi negara yang dikuasai Taliban, membuat ia dan para ARMY lainnya harus menyembunyikan hingga bakar album dan foto-foto idola kesayangan mereka.
Pengakuan ini diketahui saat sesi wawancara warga Afghanistan yang ketakutan dengan kepemimpinan Taliban.
“Saya sangat takut dan terkejut bahwa Taliban datang. Saya takut mendengar bahwa Taliban menculik gadis-gadis. Sejak Taliban mengambil alih, saya tinggal di rumah,” kata seorang penduduk kepada salah satu media Korea Selatan, JTBC.
Senada, remaja lainnya juga mengaku tak bebas mendengarkan lagu BTS saat Taliban mengambil alih kekuasaan. "Saya ketakutan harus berada di dalam rumah dan tidak berani mendengarkan lagu idola saya (BTS)," jelasnya.
Sementara itu, warga lainnya mengaku bahwa Taliban tak mengizinkan mereka mendengarkan musik mainstream. “Situasi kami memaksa kami untuk membakar atau menyembunyikan foto dan album BTS kami,” kata ARMY lainnya.
Di tengah situasi tersebut, mereka memohon agar dunia melakukan lebih dari sekadar mengawasi situasi. "Saya berharap komunitas internasional tidak akan meninggalkan Afghanistan sendirian dalam hal ini,” harap warga lainnya.
Sementara itu, enam hari setelah Taliban berkuasa, ribuan orang berusaha melarikan diri dari Afghanistan ke luar negeri. Jalan-jalan menuju bandara Kabul pun penuh sesak.
Operasi evakuasi dari Afghanistan terus dilakukan setelah Taliban berkuasa. Tercatat lebih dari 7.000 orang telah dievakuasi dari Afghanistan ke Qatar.
Diketahui Qatar dan Uni Emirat Arab, yang berada dekat dengan Afghanistan, menjadi pangkalan penerima untuk operasi evakuasi bagi warga negara-negara Barat serta penerjemah Afghanistan, jurnalis, dan lainnya. Bahkan, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani sendiri juga diketahui berada di tempat persembunyiannya di Arab.