Kisah Petani Temanggung Bermunajad Agar Harga Tembakau Naik
Puluhan tahun menjadi petani tembakau, baru kali ini Ahmad Nadhirin merasa sangat terpuruk. Jika harga normalnya per kilogram mencapai Rp 85 ribu, kini mereka hanya bisa menjual maksimal dengan harga Rp 40 ribu saja.
Setelah berbagai ikhtiar dilakukan, Minggu, 19 September 2021 Nadhirin bersama rekan-rekan petani di desanya bermunajat bersama Majelis Dzikir Al Tsawab agar harga tembakau kembali melambung.
Usai menjalankan salat isya, Nahdhirin bersama petani tembakau Desa Campurejo, Kecamatan Tretep, Kabupaten Temanggung duduk melingkar di antara tatanan tembakau. Tidak ada celotehan-celotehan khas desa yang terlontar.
Semua terdiam seolah-olah beban akibat anjloknya harga tembakau masih menggelayut di kepala mereka. Tapi sejenak mereka ingin melepas beban itu dengan mengikuti dzikir dari Majelis Dzikir Al Tsawab.
Majelis itu memang khusus mendoakan para petani dalam munajat edisi ke dua pada Minggu Pon (19/9). Secara virtual, malam itu ada 65 titik Majelis Dzikir Al Tawab yang tersebar di Jawa dan NTB turut melantunkan doa.
Dawan mengatakan doa ini dilakukan tak lain dengan harapan kelancaran rejeki bagi petani tembakau di masa panen raya ini. Harga tembakau yang saat ini turun, kata Dawan, sangat memukul para petani. Dia berharap perusahaan rokok membeli hasil panen raya petani tembakau dengan harga tinggi.
“Harapannya bisa seperti tahun 2011, itu harganya seratus ribu. Karena sebagian besar warga Temanggung sangat mengandalkan ini. Juga termasuk daerah lain di provinsi lain,” tegasnya.
Doa dilaksanakan di rumah salah satu petani tembakau. Dengan menggunakan masker, mereka khusuk mengikuti satu persatu bacaan yang jadi amalan majelis Dzikir Al Tsawab, dari bacaan Surat Al Kahfi sampai Ratibul Haddad.
Setelah dzikir, Dawan, salah seorang petani melantunkan, dalam doanya dia meminta agar seluruh petani di Indonesia khususnya Jawa Tengah diberi keselamatan dan kemakmuran.
“Khususnya bagi para petani tembakau agar diberi kelancaran dalam rejekinya. Doa bersama ini adalah langkah kita setelah banyak cara agar harga tembakau kembali naik,” lanjut Dawan diamini para petani.
Memang sebagian besar petani tembakau saat ini tidak bisa berharap banyak pada siapapun. Hal itu diungkapkan Nadhirin. Pihak pengelola gudang tembakau juga tidak bisa jadi pegangan. Pemerintah juga belum bisa memberi dampak signifikan. Menurut dia, para petani tembakau di masa panen raya ini tak bisa berharap banyak selain kepada Tuhan.
“Setelah minta tolong kepada manusia tidak bisa berhasil, kepada siapa lagi kita mesti minta tolong selain kepada Tuhan?” katanya.