Kisah Perjalanan Suami Istri Jemaah Haji Asal Solo yang Meninggal Beriringan
Mekkah: Pasangan suami-istri asal Gonilan, Kartasura, Sukoharjo, Sudarso (82), dan Sumiyati (72), dikabarkan meninggal dunia seusai memenuhi kewajiban haji di tanah suci Mekkah. Mereka, secara beruntun dalam selang sehari meninggal dunia di Tanah Suci.
Sumiyati yang sejak awal keberangkatannya dari Embarkasi Solo telah terlihat lemah di kursi roda, dia pun mendahului suaminya dipanggil oleh tuhan pasa Minggu (3/9) siang waktu setempat.
Sementara itu, Sudarso, juga menyusul kepergian istrinya pada Senin (4/9) pagi di Maktab Hotel Mekah. Kini keduanya pergi menghadap sang pencipta dengan tenang dan di makamkan di pemakaman umum di Mekah Al Mukaromah.
“Kula sampun ikhlas. Namung njih langkung sae menawi kula nderek mbah putri. (Saya ikhlas. Tetapi lebih baik kalau saya ikut istri saya),” ujar Untoro, Petugas Pendamping Haji Daerah (TPHD) Solo yang menirukan ucapan Sudarso.
Sudarso, mengucapkan kalimat itu setelah ditinggal pergi oleh istrinya untuk selama-lamanya. Namun, menurut Untoro kepergian mbah Darso sapaan akrabnya, lantaran sesaat ditinggal mati Sumiati, dan dia langsung drop, lalu akhirnya menyusul istrinya ke surga.
“Tuhan punya kehendak. Saya kagum dengan kesetiaan Mbah Darso kakung kepada Mbah Putri. Sepanjang perjalanan prosesi haji beliau dengan setia menyuapi, menyibini, mengganti pakaian dalam dan semua kebutuhan Sumiyati,” lanjut Untoro.
Pasangan sepuh itu sejak awal keberangkatan dari kelompok terbang (kloter) 36 Embarkasi Solo sudah menarik perhatian Untoro. Lantaran, Mbah Darso dengan fisik yang telah terbungkuk-bungkuk tampak susah payah mendoro istrinya yang duduk di kursi roda.
Bagi Untoro, sebagai seorang yang mengalami keterbatasan fisik karena paraplegia, turut memahami betapa berat tantangan yang harus dihadapi para calon jamaah haji dengan kondisi seperti itu.
Mereka yang dalam kondisi tidak baik, harus menerjang cuaca panas yang menyengat, dan suhu udara rata-rata di atas 40 derajat Celcius sepanjang hari sungguh menjadi ujian berat bagi pasangan suami istri ini Mbah Darso dan Mbah Sumiyati.
Bersyukur, keduanya hingga detik-detik kepergian mereka telah melaksanakan semua prosesi rukun dan wajib haji termasuk wukuf di Padang Arafah, mabid di Musdhalifah dan di Mina sekalipun dengan perhatian yang terus menurus oleh tim pendamping haji dari Kota Solo, provinsi maupun pusat. (trs)