Kisah Penghuni Panti Jompo Mojokerto di Bulan Ramadhan
Menjalankan ibadah puasa Ramadhan di tengah-tengah keluarga tentu menyenangkan. Namun tak semua orang bisa menikmati kebersamaan seperti itu. Misalnya orang-orang jompo di Panti Wreda Majapahit, Jalan Raya Brangkal, Kecamatan Sooko, Mojokerto.
Sebagian besar dari para lansia yang menghuni panti tidak punya lagi keluarga. Akan tetapi, mereka mengaku bahagia karena banyak kegiatan rohani dan keterampilan digelar pengelola panti.
Panti Wreda Majapahit itu dikelola oleh Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto. Selama Ramadhan para oma-opa penghuni panti tetap bersemangat puasa. Mereka juga rajin menghadiri pengajian.
"Seperti keluarga sendiri, saya punya anak-anak tapi mereka sudah berkeluarga semua," kata Sugeng, 55 tahun, warga Bulak Rukem Kecamatan Kenjeran, Surabaya salah satu opa penghuni panti Wreda Majapahit, Sabtu 24 April 2021.
Meski rasa sedih langsung menyergap Sugeng di kala Ramadhan karena harus menjalani ibadah tanpa kehangatan dari anak cucu, ia tetap rajin menjalankan puasa Ramadhan.
Para penghuni panti ini mayoritas adalah oma-opa yang terlantar. Mereka diusulkan oleh pemerintah Desa asal ke Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto untuk dijadikan warga binaan panti.
"Ada juga hasil dari razia jalanan Yang tidak teridentifikasi mka masuk menjadi warga binaan," kata Pengelola panti Wreda Majapahit.
Oma opa yang saat ini menjadi penghuni panti tersebut berjumlah 48 orang. Usianya mulai dari 55 hingga 90 tahun.
"Ada 23 perempuan dan ada 25 pria. Yang paling tua usia 90 tahun perempuan asal Kecamatan Dawarblandong," tegasnya.
Suasana panti menjadi berbeda ketika rombongan Polisi tiba-tiba mencari mereka saat menjelang buka puasa. Awalnya mereka sempat kaget dengan kedatangan pasukan berbaju coklat itu.
"Ono opo iki, sopo (ada apa ini, siapa)," cetus salah seorang oma di panti tersebut.
Setelah mengetahui kedatangan para anggota polisi Polres Mojokerto, oma-opa yang saat itu sedang duduk menunggu buka puasa tiba terlihat senyum sumringah.
"Ohh...bagi takjil," ujarnya sambil tersenyum.
Kedatangan anggota Polres Mojokerto yang dipimpin langsung oleh Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander bersama istri dan anaknya itu membawa bungkusan takjil untuk berbuka puasa. Mereka juga diberi amplop berisi uang.
Kegiatan ini merupakan implementasi program Mojokerto Sehat dan Tertib Ramadan (Mesra) 2021 yang dimotori 3 Pilar yakni Polri, TNI dan Pemerintah.
"Wujud kegiatan ini termasuk dalam rangka meningkatkan empatibolding Polri dan seluruh forkopimda untuk memperhatikan orang-orang tua yang ada di panti jompo," katanya.
Menurut Dony, oma-opa ini membutuhkan suport dan dukungan moril, agar bisa memberikan rasa nyaman kepada mereka yang menjalankan ibadah puasa tanpa kehangatan dari anak cucu.
"Semoga bantuan ini bisa membantu para oma-opa kita disini, apalagi ini bulan puasa ramadhan," tandasnya.