Kisah Negeri Dipenuhi Belalang, Kutu, Katak, dan Darah
Bencana dan musibah telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Dalam Al-Quran dikisahkan suatu negeri dipenuhi belalang, kutu, katak dan darah. Sebagaimana dituturkah Pakar Tafsir Al-Quran, KH Ahsin Sakho Muhammad dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Peristiwa ini pernah terjadi pada masa Raja Fir'aun. Fir'aun dan pengikutnya tidak mau taat kepada ajakan Nabi Musa, betapa pun mereka telah melihat sendiri kemukjizatan Nabi Musa berupa Tongkat yang bisa berubah menjadi ular dan Tangan yang berkilauan.
Fir'aun dan pengikutnya diberikan "pelajaran" oleh Allah berupa macam-macam cobaan yaitu: Thufan. Sebagian mufassirin mengartikannya sebagai banjir besar yang menghancurkan tanah ladang mereka, ada juga yang mengartikannya sebagai kematian atau penyakit "tha'un" atau penyakit menular (Lihat Tafsir Ibn Katsir 3/461. Al-Maktabah asy-Syamilah).
Lalu banyaknya belalang di seantero negeri yang melahap pertanian mereka. Lalu merebaknya "al-Qummal" yaitu makhluk kecil yang keluar dari gandum, semacam wereng, atau kutu. Lalu banyaknya katak, banyaknya darah yang sangat merepotkan kehidupan mereka.
Setiap kali bencana-bencana itu datang, Fir'aun berjanji akan mengikuti ajaran nabi Musa dan melepaskan bani Israil dari genggamannya. Namun begitu bencana tersebut hilang, mereka kembali ingkar dan durhaka. Hal itu terjadi berkali-kali dan berlangsung selama bertahun-tahun.
Allah melihat bahwa orang semacam Fir'aun tidak mempunyai niat baik sedikit pun untuk menerima ajaran nabi Musa bahkan menantang dan bersikukuh dengan kesombongannya.
Pada akhirnya Allah menenggelamkan raja Fir'aun dan pengikutnya di laut Qalzum (laut merah). Peristiwa munculnya azab yang bermacam-macam di atas direkam dalam Firman Allah dibawah ini:
فأرسلنا عليهم الطوفان والجراد والقمل والضفادع والدم ايت مفصلت فاستكبروا وكانوا قوما مجرمين.
Maka kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa. (Al-A'raf: 133)
Dikutip dari Tafsir Kebahagiaan, hal. 81-82.