Kisah Nabi Adam dan Hawa Yang Tak Banyak Diketahui
Kisah para nabi dan rasul selalu membawa hikmah tersendiri. Umat Islam sendiri menurut Hadits sahih At-Turmuzy, sebenarnya memiliki 124 ribu nabi serta 312 orang rasul. Namun Al-Quran hanya mengisahkan cerita 25 nabi dan rasul.
Nabi pertama yang diciptakan Allah SWT adalah Nabi Adam Alaihissalam. Nabi Adam sekaligus adalah mahkluk manusia pertama yang diciptakan Allah dan diturunkan ke bumi.
Lantas di manakah Allah pertama kali menciptakan Adam? Kapan Nabi Adam diciptakan?
Dalam surat Al-Baqarah ayat 35 Allah berfirman:
وَقُلْنَا يَا آدَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ
"Dan Kami berfirman, 'Wahai Adam! Tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga"
Sedangkan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Abi Aliyah mengatakan:
وأخرج ابن أبى حاتم عن أبى العالية قال: خلق الله آدم يوم الجمعة، وأدخله الجنة يوم الجمعة، فجعله في جنات الفردوس
"Allah menciptakan Adam pada hari Jumat. Allah memasukkan Adam di surga pada hari Jumat. Allah menjadikan Adam di surga firdaus".
Setelah penciptaan Adam, Allah lantas menciptakan Hawa untuk menemani Adam di Surga hingga akhirnya Adam dan Hawa termakan rayuan setan untuk memakan buah Kuldi. Sebuah buah yang dilarang Allah untuk dimakan. Adam dan Hawa lantas diturunkan ke bumi.
Ibn Katsir menyebutkan bahwa yang diturunkan dari Surga ke Bumi saat itu tidak hanya Adam dan Hawa melainkan juga Setan serta Ular.
آدم، وحواء، وإبليس، والحية، ومنهم من لم يذكر الحية
Adam, Hawa, Iblis, dan ular. Namun ada pakar yang menyebutkan semuanya ini kecuali ular
Lantas di manakah Adam diturunkan di Bumi?
وعن الحسن البصري، قال: اهبط آدم بالهند، وحواء بجدة، وابليس بدستميسان من البصرة على أميال، وأهبطت الحية بأصبهان
Syekh Hasan Bashri menyatakan bahwa Nabi Adam diturunkan di India. Ibu Hawa, diturunkan di Jeddah. Iblis diturunkan di Dastamisan yang termasuk wilayah Bashrah. Dan ular diturunkan di Ashbihan. Syekh Fakhruddin ar-Razy mengatakan bahwa ular tidak termasuk karena ular bukan mukallaf atau makhluk yang dibebani tanggung jawab.
Yang pasti turunnya Adam, Hawa dan Iblis ke Dunia ini memulai permusuhan abadi antara Manusia dan Iblis atau Setan.
Ada sebuah kisah yang diriwayatkan Ibnu Asakir dari Ibnu Abbas bahwa sebelum adanya Adam, dunia hanyalah bebatuan dan belum ada emas maupun perak. Saat diturunkannya Adam ke bumi, Allah juga menaruh butiran emas dan perak ke bumi.
Begitu juga, saat itu Allah juga menurunkan buah-buahan Surga ke bumi meskipun kemudian buah yang diturunkan ke Bumi berubah tidak sama kelezatannya seperti buah asli yang ada di Surga.
Saat diturunkan ke Bumi, Adam dan Hawa dibekali kemampuan berbahasa yakni bahasa Suryani atau bahasa Syria asli. Hingga akhirnya taubat Adam dan Hawa diterima, maka kemampuan berbahasa Arab seperti yang pernah digunakan Adam dan Hawa di Surga, dikembalikan oleh Allah.
Kapan Nabi Adam Meninggal?
Syekh Umar Sulaiman Abdullah al-Asyqar dalam kitab Shahihul Qishash an-Nabawi menceritakan bahwa salah satu mukjizat Nabi Adam adalah mampu mengetahui kapan ajal akan tiba.
Menurut kitab Shahihul Qishash, Nabi Adam saat tiba pada detik-detik ajalnya sempat minta anak-anaknya untuk mencarikan buah di Surga. Permintaan ini merupakan tanda bahwa Adam merindukan buah Surga seperti ketika dia dan Hawa berada di Surga sebelum akhirnya diturunkan ke Bumi.
Dalam kitab ini juga diceritakan bahwa Adam sebelum meninggal sempat berbincang dengan malaikat yang akan mencabut nyawanya. Bahkan Malaikatlah yang memandikan, mengkafani, kemudian memberi wewangian, menyiapkan liang lahad juga menSalati Nabi Adam.
Lalu, para Malaikat ini yang turun ke kuburan dan memasukkan jenazah Adam ke liang lahat. Lalu para Malaikat ini meletakkan bata di atasnya dan menimbun makam itu. Lalu Malaikat berseru "Wahai anak cucu Adam, ini adalah sunnah kalian".
Advertisement