Kisah Mualaf Giovanni Tobing, Niat Ingin Menikah Kini Religius
Giovanni Tobing memutuskan untuk pindah agama sejak menikah dengan Dewi Ariani pada 2010 lalu. Awalnya, Giovanni Tobing untuk pindah agama ternyata hanya ingin menikah. Apalagi, sebelum memutuskan menjadi mualaf, Giovanni Tobing adalah sosok yang tidak terlalu religius sehingga baginya tidak terlalu masalah untuk menjadi mualaf.
"Gue yang dulu sebenarnya nggak concern sama agama. Cuma karena nikah harus serius, gue tanya dahulu, 'Apakah gue nikahin anak lo ini bisa beda agama kah, dia bisa ke Kristen, atau apa gue harus ke muslim? Jawaban bapak dan mamanya Dewi mengarahkannya sama-sama muslim. Jadi, gue yang pindah. Gue punya opsi-opsi ini nggak masalah," kata ayah tiga anak ini di kanal YouTube CERITA UNTUNG, milik pasangan Arie Untung dan Fenita Arie.
Giovanni Tobing secara resmi menjadi mualaf saat membaca syahadat di akad nikah. Setelah menikah, Giovanni Tobing mengaku belum sepenuhnya menjalani kewajiban sebagai muslim. Pria 37 tahun ini menganggap keputusannya menjadi mualaf hanya sebatas syarat untuk bisa menikah.
"Gue bukan seorang pemuda yang religius lah. Jadi, gue menganggap awalnya masuk Islam sebagai akses untuk menikahi dia. Biar sah," beber dia.
Giovanni Tobing sebenarnya tak asing dengan ibadah di Islam. Ia pernah tinggal bersama keluarga ibu sambungnya yang mayoritas muslim. Sejak kecil, Giovanni Tobing bahkan sudah ikut berpuasa di bulan Ramadhan. Kebiasaan ini pun terus dijalaninya sampai resmi memeluk agama Islam.
"Jadi memang keluarga gue itu multireligion. Jadi ibu sambung gue tadinya muslim, terus jadi Kristen ikut bokap. Tapi keluarga eyang gue muslim semua. Waktu tinggal di Bandung sama mereka, gue kelas 2 atau 3 SD, ya mereka salat dan puasa seperti biasa. Gue mulai nemuin tuh, untuk puasa karena serumah puasa. Pulang sekolah enggak ada makanan, begitu mau magrib semua makanan ada. Jadi gue menganggap seru nih puasa," ungkapnya.
"Gue mulai puasa kelas 2 atau 3 SD karena lingkungan sudah di situ. Dari kelas 3 SD itu sampai gue mualaf dan Ramadhan tahun lalu, alhamdulillah enggak pernah bolong. Itu kayak habit yang gue lakuin bertahun-tahun, kalau gue enggak lakuin kayak ada yang salah," sambung dia.
Berbeda untuk urusan salat, Giovanni Tobing belum memulainya meski telah menikah dan menjadi mualaf. Sang istri tidak pernah memaksakannya untuk menjadi imam, tapi lebih sering memberikan contoh langsung.
Giovanni Tobing mengungkap peran Baim Wong saat dirinya baru menjadi mualaf. Saat itu, Giovanni Tobing masih belum hafal tata cara menyucikan diri. Baim Wong menawarkan diri untuk mengajarinya wudhu. Giovanni Tobing juga mulai belajar salat. Ia menghafal surat-surat dari tulisan yang di-print di kertas sambil salat.
"Gue dapat banyak ilmu atau hal-hal kecil dalam Islam langsung dari kejadian-kejadian dari Allah. Contohnya, gue lagi syuting Cinta Tujuh Susun sama Baim Wong. Waktu itu salat masih bolong-bolong karena belum mendalami," kenang Giovanni Tobing.
"Gue Subuh, Dzuhur, Ashar enggak salat. Magrib nih gue ingin salat, tapi wudunya bagaimana (biasa melihat di internet). Itu Baim Wong (tiba-tiba), 'Bro salat yuk, nanti wudunya gue ajarin, lo ikutin gue saja'. Itu gue enggak minta," sambungnya.
Secara perlahan, Giovanni Tobing mulai rutin salat lima waktu. Harapan Dewi Ariani untuk mendapatkan iman yang baik dalam keluarga pun tercapai.
"Kita kan berharap punya imam baik dan soleh yang bisa membimbing istri dan anak. Alhamdulillah dikasih," kata sang istri.