Motor Ajaib, Ustazah Tak Pernah Tolak Poligami yang Penting...
Sederet masalah sehari-hari cukup menjadikan kita merenung, sekaligus bisa mengundang tawa. Di situlah humor dibangkitkan, atau secara tak sadar humor bisa hadir di tengah-tengah kita.
Coba mari kita perhatian humor di kalangan santri dan kiainya. Juga humor di antara ibu-ibu pengajian. Keduanya, bisa menjadikan humor secara tak sangaja....
Kisah Motor Ajaib
Diceritakan, ada seorang kiai yang tinggal di daerah yang dirahasiakan. Sang kiai oleh para santrinya sangat dikagumi dan dita'dhimi karena ilmu dan akhlaknya yang tinggi. Di samping itu, beliau juga terkenal mempunyai kemampuan 'khariqu lil'adah'.
Salah satunya adalah motor beliau yang bisa berjalan tanpa menggunakan bensin. Cukup dengan beberapa wirid yang sudah maklum di kalangan kaum Muslimin.
Suatu ketika, saat ada santri yang ingin pergi ke pasar untuk keperluan pesantren, si santri dikasih pinjam motor sang kiai tersebut.
"Maaf kiai, kaifiyah mengendarai motor ini bagaimana?"
"Owh..., begini. Bacalah basmalah untuk men-starter, hamdalah untuk nge-gas dan istighfar untuk mengerem."
Tanpa pikir panjang, dua anak santri langsung 'nyemplak' itu motor milik kiai.
"Bismillahirrahmanirrahiim" motor kemudian hidup, meskipun tanpa suara tapi ada tandanya. "Alhamdulillah", motor mulai melaju. Tikungan pertama, santri yang pegang kendali motor membaca istighfar, "Astaghfirullah" menikung dengan mulus.
Karena perjalanan dari pesantren ke pasar lumayan jauh, sudah begitu jalan yang dilalui melewati sisi tebing. Hal ini menambah adrenalin si dua orang santri ini. Oleh karenanya hampir tanpa disadari dia telah memacu motor semakin kencang.
"Alhamdulillah".
"Alhamdulillah".
"Alhamdulillah". Motor melaju serasa hampir melayang, tapi tanpa disadari di depan mereka ada tikungan tajam yang menghadap persis dengan jurang yang sangat dalam.
Dengan sigap mereka mengurangi laju motor, "Astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah... ". Motor berhenti beberapa sentimeter di bibir jurang. Dengan perasaan lega luar biasa, keduanya bersyukur atas kehadian yang hampir menimpa mereka. Dengan kompak mereka mengucapkan, "Alhamdulillah...!"
"Krusaakkkkk, brugh gedebrugh brakh, Aakkhhhh........." (suara dari dasar jurang)
Tak Pernah Menolak Poligami
Ustadzah : "Saya tidak pernah menolak hukum poligami."
Jamaah : "Wah, ustadzah hebat!"
Ustadzah : "Saya tidak pernah melarang para suami untuk menikah lagi."
Jamaah : "Wah, ustadzah benar-benar berkelas."
Ustadzah : "Yang penting..."
Jemaah : "Yang penting adil 'kan ustadzah?"
Ustadzah : "Bukan!!! Yang penting... bukan suami saya..."
Jemaah : "????"